Ramadhan dan Kemenangan Syam
Masjid Asy Syuhada
Ust Teten Romly Qomaruddien MA
Ahad, 16 Februari 2025 / 17 Syaban 1446H
Abu Bakar Al-Balkhi rahimahullah berkata dalam Lathaiful Maarif:
شَهْرُ رَجَبٍَ شَهْرُ الزَّرْعِ وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ
“Bulan Rajab bulan (saatnya) menanam. Bulan Sya’ban bulan (saatnya) menyiram tanaman dan bulan Ramadhan bulan (saatnya) menuai hasil.”
Dalam lanjutannya Abu Bakar Al-Warraq Al Balkhi melanjutkan perkataannya :
"Permisalan Rajab adalah seperti angin dan Sya'ban seperti awan yang membawa hujan, sedangkan Ramadhan seperti hujan. Barangsiapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya'ban, bagaimana ungkin dia akan memanen hasilnya di bulan Ramadhan?"
Maka beruntunglah orang-orang yang bertemu dengan Bulan Rajab lalu mau bercocok tanam (beramal shaleh) meski yang ditabur itu sebutir biji sawi. Mengapa disebut orang yang beruntung?, Karena sekecil apapun yang ditanam di bulan haram (Bulan Rajab) ini akan dilipatkan hasilnya (pahalanya).
Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, mereka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan,
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.” (Lathaaiful Ma’arif hal. 232)
Sesuatu yang juga sangat menggembirakan, Rajab dan Syaban memberikan kemenangan demi kemenangan bagi saudara kita di Syam. Kemenangan yang terus diperjuangkan pejuang di Syam.
Ketika IDF tidak mampu menguasai Gaza, maka Donald Trump mencoba ikut campur dalam urusan Gaza, yang Alhamdulillah ditolak oleh banyak pihak, baik dari dalam Amerika sendiri, maupun masyarakat dunia.
Syria juga mengalami hal yang sama, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) juga berhasil membuat diktator Bashar Assad hengkang meninggalkan Syria. Seperti kita ketahui kalau Bassar Ashad memiliki paham yang sesat. Bashar Assad adalah penganut Syiah Alawiyah, yang juga dikenal sebagai Syiah Nushairiyah. Syiah Nushairiyah memiliki keyakinan yang berbeda secara mendasar dari ajaran Islam pada umumnya, seperti pengultusan terhadap Ali bin Abi Thalib hingga tingkatan ilahiah, penggunaan simbol-simbol mistik. Nama Nusairiyah berasal dari Muhammad bin Nushayr an-Numayri, yang merupakan pendiri dan tokoh utama dalam penyebaran ajaran ini. Keyakinan mereka diantaranya adalah Pengultusan Ali bin Abi Thalib: Mereka meyakini bahwa Ali memiliki sifat ilahiah, bahkan dianggap sebagai manifestasi Tuhan. Dan siapapun yang menjadi penguasa mereka memiliki sifat Tuhan. Sehingga Bashar Assad berani mengklaim syahadat, tidak ada tuhan selain Bashar. Ulama mengkafirkan Bashar.
Rusia sebagai negara adidaya juga tidak memiliki kekuatan membantu Bashar Assad, karena Rusia juga mengalami guncangan akibat perang Rusia Ukraina.
Banyak cara Allah dalam menolong Syam. Baik kemenangan melalui perjuangan maupun pertolongan Allah. Nashrun Min Allah wa Fathun Qarib. Apapun itu semua adalah atas kehendak Allah.
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan"
Meskipun masih banyak yang belum sempurna dalam kemanangan di Syam. Seperti suku Kurdi yang belum sepenuhnya tunduk di Syria dan perwira Bashar Assad yang masih mencoba melakukan rekayasa perlawanan. Tapi Alhamdulillah nya majelis ilmu kembali hidup dan mereka bisa mengkaji kitab ulama kembali.
Syam merupakan bumi dimana peristiwa mi'raj terjadi dan disebut juga negeri para Rasul dan negeri yang menghasilkan banyak ulama hebat. Diantara ulama yang terkenal dari Syam adalah Imam Asy Syafi’i, Imam Ibnu Qayyim Al Jasiyah, dan Imam Ibnu Katsir. Sedangkan ulama abad ini yang berasal dari Syam diantaranya adalah Prof. Dr. Muhammad Ali ash-Shabuni, Syekh Wabah Zuhaili , Dr Mustafa al-Siba'i, Syekh Mar'i Hasan Rasyid, dan masih banyak yang lainnya.
Semoga Ramadhan yang akan datang tidak ada lagi huru-hara dan kekacauan di Syam.
Sebagai persiapan menyambut Ramadhan, kita bisa mencontoh apa yang dilakukan Rasulullah di bulan Syaban ini. Rasulullah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata,
وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.” (HR HR. Muslim: 1156)
Semoga Ramadhan kita berhasil menghasilkan panen raya yang sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar