Bertemu Arwah Dalam Mimpi Itu Nyata
Ust Ammi Nur Baits
Apakah mungkin orang yang hidup bisa ketemu orang yang mati dalam mimpi?
Jawabannya: mungkin
Dan kejadiannya diakui bahkan pernah terjadi di kalangan para Sahabat.
Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan dalam Al-qur'an mengisyaratkan akan hal itu
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah ruh (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar : 42)
Maka saat kita tidur itu wafat sesaat… Saat kita tidur itu kematian sesaat. Lalu Allah tahan jiwa yang sudah Allah tetapkan untuk mati sehingga tidak balik lagi ke jasadnya dan Allah lepaskan jiwa yang sudah waktunya yang masih hidup sehingga dia bisa kembali ke jasadnya sampai batas waktu tertentu yaitu sampai umurnya.
Kata Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma beliau menjelaskan tafsir ayat tersebut,
“Bahwa saat hamba itu tidur arwahnya ditahan oleh Allah, lalu arwah ini bisa bertemu dengan arwah orang yang sudah meninggal, kemudian ketika bertemu mereka berpisah yang satu balik ke jasad yang satu tetap ditahan karena orangnya sudah mati.
Kejadian itu bisa terjadi sekali dua kali sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Maka mungkin saja antara arwah orang yang hidup dengan arwah orang yang sudah mati ketemu dalam mimpinya orang yang hidup tadi. Ini disebutkan dalam keterangan Ibnu Abbas radhiallahu anhuma.
Dulu ada seorang sahabat namanya Qais bin Syammas (maksudnya : Tsabit bin Qois radhiyallahu ‘anhu). Sahabat ini sahabat yang saleh dan dia dulu ikut sebuah peperangan, yaitu Perang Yamamah. Perang Yamamah itu perang melawan nabi palsu Musailamah Al-Kadzab di zaman Abu Bakr. Dan dia meninggal di peristiwa perang itu, tapi baju besi dia dibawa oleh orang lain. Dibawa oleh kaum muslimin yang lain.
Maka kemudian ada salah satu sahabat yang bermimpi bertemu beliau, kemudian orang ini bercerita, sahabat yang sudah mati ini (Tsabit bin Qois radhiyallahu ‘anhu) bercerita: “Baju besi saya dibawa oleh Si A. Si A berada di tenda sebelah sini dan ditaruh di wadah ini”. Disebutkan dengan detail.
Akhirnya mimpi tadi dilaporkan kepada Khalid bin Walid sebagai panglima perang, lalu panglima perang Khalid bin Walid ini menyetujui untuk memeriksa tenda itu dan betul, memang ada baju besi tadi.
Nah ini bukti nyata bahwasanya kejadian orang yang tidur arwahnya bisa ketemu dengan orang yang sudah mati. Kisah ini dapat dilihat di tulisan Ust Ammi Nur Baits di link berikut.
Maka mungkin saja itu sebagaimana kita mungkin ketemu Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dalam mimpi. Dalam posisi ketika kita ketemu seperti itu dalam mimpi kita memang tidak bisa memaknai itu maknanya apa.
Pertemuan saja bisa jadi yang bersangkutan berdiskusi bisa jadi diam saja namun sebagai anak baik ketemu arwah orang tua maupun tidak ketemu tugas anak adalah:
1. Mendoakan orang tua,
2. Kalau kita punya harta maka bersedekahlah atas nama orang tua,
3. Menjalin silaturahmi dengan keluarga,
4. Jaga amal saleh orang tua. Misalnya:
- Bapak dulu pernah wakaf ini, jaga dirawat
- Bapak dulu ngajari saya seperti ini, jaga ilmunya yang diajarkan oleh sang Bapak, ketika diamalkan oleh anak maka Bapak dapat akan mendapatkan pahala.
Itu hal-hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk berbakti kepada orang tua paska kematiannya. Jadi kalau kita punya harta, maka bersedekahlah atas nama orang tua atau wakaflah atas nama orang tua. Semoga Allah subhanahu wa taala menerima wakaf itu dan orang tua mendapatkan kebaikan di akhirat wallahualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar