Jumat, 24 Desember 2021

Syafaat Al Qur'an

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam telah bersabda:

اقرأوا الْقُرْآن فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْم الْقِيَامَة شَفِيعًا لأَصْحَابه  (رواه مسلم)

“Bacalah Al-Quran, kelak ia akan datang di Hari Kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda tentang orang yang mengkaji dan mempelajari ayat-ayat Allah:

تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَافِعًا لِأَصْحَابِهِ (رواه ابن حبان)

“Pelajarilah Al-Quran oleh kalian, sebab kelak di Hari Kiamat ia akan datang memberi syafaat kepada para pengkajinya.” (HR. Ibnu Hibban)

Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

من تعلم القرآن وعلمه وأخذ بما فيه كان له شفيعا ودليلا إلى الجنة (رواه ابن عساكر)

“Siapa yang mempelajari Al-Quran, mengajarkan, dan mengamalkan isinya, maka ia akan menjadi pemberi syafaat dan petunjuk jalan menuju surga.” (HR. Ibnu Asakir)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

من قرأ القرآن كتب الله له بكل حرف عشر حسنات ومن سمع القرآن كتب الله له بكل حرف حسنة وحشر في جملة من يقرأ ويرقى (رواه الديلمي)

“Siapa yang membaca Al-Quran, Allah akan mencatat baginya, sepuluh pahala kebaikan di tiap hurufnya dan siapa yang mendengarkan bacaan Al-Quran, Allah akan catat untuknya, satu kebaikan di tiap hurufnya, serta ia akan dibangkitkan dalam golongan orang yang membaca dan naik derajatnya.” (HR. Ad-Dailami)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَسَلُوا بِهِ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَنْ يَتَعَلَّمَ قَوْمٌ يَسْأَلُونَ بِهِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْقُرْآنَ يَتَعَلَّمُهُ ثَلَاثَةٌ: رَجُلٌ يُبَاهِي بِهِ، وَرَجُلٌ يَسْتَأْكِلُ بِهِ، وَرَجُلٌ يَقْرَأُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه البيهقي)

“Pelajarilah Al-Quran dan mintalah surga dengannya, sebelum muncul satu kaum yang mempelajari Al-Quran untuk tujuan duniawi. Sesungguhnya ada tiga kelompok yang mempelajari Al-Quran: (1) Seseorang yang mempelajarinya untuk membanggakan diri, (2) Seseorang yang mencari makan darinya, dan (3) seseorang yang membaca karena Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. Baihaqi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَحَفِظَهُ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدْ اسْتَوْجَبُوا النَّارَ

“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya, maka Allah masukkan ia ke surga, dan memberikan syafaat kepadanya sepuluh dari keluarganya yang semua divonis masuk neraka.” (HR. Ibnu Majah)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

القرآن مشفع وماحل مُصَدَّقٌ مَنْ جَعَلَهُ إِمَامَهُ قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ ومن جعله خلف ظَهْرِهِ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ

“Al-Qur’an memberi syafaat dan dimintai syafaat, dan menjadi saksi yang diyakini (kebenarannya), barangsiapa yang menjadikannya sebagai imam, panutan, pedoman (dengan mengamalkan isi kandungannya) maka ia akan ditarik ke surga, dan barangsiapa yang menjadikannya di belakang punggungnya (meninggalkan isi kandungannya) maka ia akan ditarik ke neraka” (HR. Ibnu Hibban)

Sudahkah Membaca Al-Qur’an Hari Ini?

Kapan Terakhir Membaca Al-Qur’an?

*sumber: instagram udahavid

Batasan Toleransi

toleran/to·le·ran/ a bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri

toleransi/to·le·ran·si/ n 1 sifat atau sikap toleran: 2 batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan; 3 penyimpangan yang masih dapat diterima dalam pengukuran kerja; (KBBI)

Dalam Islam, salah satu wujud toleransi adalah dengan semakin toleran terhadap perkara khilafiyah yang bersifat mu’tabar dengan tetap berpegang kepada perkara yang kita anggap benar tanpa mencela yang berbeda dalam perkara ini

Dalam hubungan dengan agama lain, wujud toleransi adalah dengan menghormati dan menghargai umar beragama lain tanpa mencampur adukkan aqidah dan syariat dengan agama lain

Lakum diinukum wa liya diin

Sayangnya makna toleransi ini semakin kesini semakin bias

Diantara wujud toleransi dengan agama lain yang bisa dilakukan diantaranya dengan tidak menghina agama apapun baik Tuhannya maupun ajarannya, tidak melecehkan pemuka agama manapun, tidak mengganggu ibadah dan tidak merusak tempat ibadah agama manapun, membantu umat agama manapun yang terkena musibah atau terzalimi, tidak memaksa atau meneror umat agama manapun untuk masuk islam, berniaga dengan umat agama apapun dengan cara yang halal, dan memberikan hak umat agama manapun secara adil tanpa dikurangi.

Toleransi telah banyak diajarkan dan dipraktikkan oleh Rasulullah kepada umatnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam paham betul bahwa masyarakat Arab yang menjadi obyek dakwahnya terdiri dari berbagai suku. Apalagi di lingkungan bangsa Arab sendiri, sikap kesukuan sangat tinggi, yang terdiri dari banyak kabilah. Salah satu contohnya adalah bagaimana Rasulullah. mampu bergaul dan berhubungan secara sosial dengan tetangganya yang beragama Yahudi di Madinah. Bahkan suatu kali ada seorang Yahudi meninggal dunia yang dibawa oleh para kerabatnya untuk dimakamkan. Pada saat yang sama, Rasulullah dan para sahabat sedang duduk-duduk. Mengetahui ada jenazah orang Yahudi sedang lewat, Rasulullah kemudian berdiri sebagai tanda penghormatan. Spontanitas para sahabat bertanya, “Wahai Nabi, kenapa engkau berdiri, padahal jenazah tersebut adalah seorang Yahudi? Jawaban Rasuullah singkat: “Setidaknya ia adalah seorang manusia”. Sikap Rasulullah. ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah tipe yang menjunjung tinggi toleransi.

Akan tetapi Ketika berurusan dengan aqidah dan syariat, toleransi memiliki batasan yang sangat jelas. Bagimu agamamu, bagiku agamaku.

Inilah di antara prinsip akidah yang mesti dipegang dan dianut setiap muslim dengan tetap menghormati umat agama lain tersebut.

Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan mengenai ‘lakum diinukum wa liya diin’, “Bagi kalian agama kalian, jangan kalian tinggalkan selamanya karena itulah akhir hidup yang kalian pilih dan kalian sulit melepaskannya, begitu pula kalian akan mati dalam di atas agama tersebut. Sedangkan untukku yang kuanut. Aku pun tidak meninggalkan agamaku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu.” (Tafsir Ath Thobari, 24: 704)

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

*sumber : instagram udahavid

Kematian Yang Membuat Iri

Innalillahi wa inna ilaihi raajiun

Seketika linimasa dan medsos saya ramai dengan berita kematian Mang Oded Rahimahullah. Beliau meninggal saat sholat sunnah, hendak menjalankan ibadah wajib dan hendak menjadi khatib. Beliau meninggal ditempat yang mulia, di Masjid, dan dihari Jum’at.

MasyaAllah.. Sungguh hati ini dibuat iri dengan cara Allah Subhanahu Wa Ta’ala memanggil beliau 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum`at atau malam Jum`at, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur”. [HR Ahmad dan Tirmidzi]

 

Bagaimana tidak iri dengan cara Allah memanggil beliau???

Saya sendiri tidak mengenal beliau, hanya tahu sedikit sekali ketika beliau menjadi wakil walikota Bandung… Saya juga tidak tahu amalan apa yang biasa beliau kerjakan sehingga Allah memanggil beliau dengan cara yang indah…

Namun seperti sabda Rasulullah, “Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya” [HR Muslim]. Yang kemudian dijelaskan Al-Munaawi Rahimahullah, “Yaitu ia meninggal diatas kehidupan yang ia jalani dan ia dibangkitkan diatas itu” [At Taisir bi Syarh Al-Jami’ Ash Shogir 2/859)

Dari Mang Oded kita belajar kalau setiap manusia akan meninggal, yang membedakan adalah bagaimana dan dalam keadaan seperti apa nyawa kelak akan dicabut. Seperti apa hidup seseorang, begitu pula keadaan matinya.

 

Kematian adalah sebaik-baiknya nasihat

Sekarang giliran kita. Apakah amal dan ibadah kita semakin giat dan khusyuk? Apakah kita mau merencanakan akhir hidup kita dengan cara yang baik? Karena proses meninggal seseorang itu menunjukkan rekam jejaknya ketika hidup di dunia…

 

عَنْ المُطَّلَبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ أَبَا بَكْرٍ كَانَ يَقُوْلُ اللّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِيْ آخِيْرَهُ وَخَيْرَ عَمَلِيْ خَوَاتِمَهُ وَخَيْرَ أيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ

“Dari Muthalib bin Abdillah bahwasannya Abu Bakar pernah berdoa Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada akhirnya. Dan jadikanlah sebaik- baik amalku pada akhir hayatku, dan jadikanlah sebaik hariku pada saat aku bertemu dengan Engkau.” [H.R ibnu Abi Syaibah]

 

فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ

(Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh. [QS Yusuf : 101]

 

 رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ

Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu). [QS Al Araf : 126]

Semoga kita dimatikan dalam dekat-dekatnya kepada Allah. Tidak ada yang kita harapkan kecuali menjadikan penutup hidup kita dengan ketaatan kepada-Nya

Aamiin Allahumma Aaamiin

*sumber : instagram udahavid

Tuhan Bukan Orang Arab

Tuhan bukan orang Indonesia

Tuhan bukan orang Wakanda

Tuhan juga bukan orang Timbuktu

 

 لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. – QS Asy Syura : 11

 

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. - QS Al Ikhlas : 4

 

رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّا

(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya? – QS Maryam – 65

 

Tuhanku…

Allah Azza Wa Jala

Bukan Orang

Titik.

*sumber : instagram udahavid

Senin, 22 Maret 2021

Yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Anak Laki-Laki Usia 6 - 7 tahun

Setelah tuntas kelompok usiadibawah 2 tahun, kelompok usia 3 tahun, kelompok usia 4 tahun, dan kelompok usia 5 tahun, sekarang kita masuk ke kelompok kelima, yaitu apa yang sebaiknya ayah bunda lakukan ketika anak laki-laki berusia 6 - 7 tahun.

Ketika anak laki-laki memasuki usia 6 – 7 tahun, ia sudah bisa membedakan kanan kiri dan baik buruk. Diusia ini ayah bunda juga bisa menanamkan adab akhlak dan karakter baik ke anak laki-laki ayah bunda. Ayah bunda juga bisa mengajarkan dan membiasakan untuk berpikir dan berdiskusi.

Perkembangan Anak Diusia 6 – 7 Tahun

Kemampuannya dalam menginterpretasi ucapan orang dewasa masih sangat literal. Ia masih belum paham jika disindir. Ia perlu kata-kata atau kalimat yang PENDEK dan SEDERHANA. Ia masih belum mengerti ketika gurunya berkata pada supir jemputan “Pak, kita lewat jalan tikus aja, supaya lebih cepat sampainya.” Ia akan langsung membayangkan jalan yang becek, kotor, bau dan membayangkan tikus yang hidupnya jorok. Ia langsung berkomentar, “ Jangan bu, jalan tikus itu kan kotor dan bau. Aku nggak mau lewat jalan tikus.”

Ia sangat percaya pada GURUnya, pada ilmu yang gurunya miliki. Apa yang gurunya katakan itu yang benar. Hal ini kadang membuat kesal ayah bunda karena ia tidak mau mengerjakan tugas jika tidak dengan cara yang diajarkan gurunya.

Ia senang bekerja KELOMPOK, tapi ia suka kesal dengan teman-temannya yang maunya menang sendiri. Ayah bunda perlu mengajarkan ia bagaimana CARANYA BEKERJA DAN BELAJAR DALAM KELOMPOK. Ia perlu berlatih bagaimana caranya berbagi tugas dengan teman, berbicara dan mendengarkan pendapat teman, agar ia lebih terampil bekerja sama. Ia juga perlu masukan dari ayah bunda apa yang masih harus ia perbaiki saat ia bekerja dalam kelompok.

Ia senang MENGADU jika ia melihat ada perbuatan temannya yang tidak baik. Ia sangat senang menilai temannya dengan kategori BAIK dan BURUK. Ia tahu hal ini tidak baik untuk dilakukan tapi ia belum tahu bagaimana cara menilai orang lain.

Ia perlu dilatih untuk tidak menilai orang lain atas baik atau buruk tapi lebih kepada cocok atau tidak cocok perilaku temannya dengan situasi. Ia juga perlu ATURAN YANG JELAS agar ia dapat berperilaku baik.

Ia senang diperhatikan SIKAP POSITIFNYA saja.

Sikapnya lebih TENANG, lebih banyak DIAM dan lebih TERATUR daripada tahap sebelumnya. Ia sudah menguasai keterampilan akademis dan siap untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata sehari-hari – membaca buku sendiri, menggunakan matematika di dalam kehidupannya.

Penampilannya sehari-hari LEBIH SERIUS, banyak berpikir dan kadang SANGAT PEKA perasaannya. Ia dapat tiba-tiba berubah perasaannya dari bahagia menjadi sedih dalam WAKTU SINGKAT. Ia mulai PUNYA SAHABAT walau kadang persahabatannya putus setelah tiga hari tapi putusnya hubungan persahabatan dapat membuatnya hancur.

Ia sudah mampu melakukan perenungan mengapa dapat putus persahabatannya dengan temannya. Tapi ia masih membutuhkan BANTUAN untuk MEMAHAMI KESALAHANNYA. Ia akan cepat memahami kesalahannya jika ayah bunda memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti : Apa yang terjadi? Bagaimana kira-kira perasaan temannya itu? Bagaimana ia dapat memperbaikinya?

Ia sekarang sudah dapat DUDUK LEBIH LAMA mendengarkan ayah bunda berbicara tapi jangan manfaatkan kemampuannya ini dengan membuat ia selalu duduk mendengar saja. Ia tetap perlu untuk BERGERAK dan melakukan eksplorasi.

Ia sangat suka bekerja dalam KELOMPOK. Ia kadang tertekan juga dengan teman-teman sebayanya. Ia akan berusaha keras untuk menjadi teman yang baik agar ia tetap menjadi bagian dari teman-temannya.

Kemampuannya untuk memahami hal atau KONSEP YANG ABSTRAK seperti konsep matematika semakin baik karena ia sudah pandai dalam melakukan klasifikasi, memahami angka dan hubungan antar angka.

Hal ini juga membuatnya sering mengelompokkan teman-temannya yang berbeda dengan ’kamu’ misalnya “eh Nadin kamu jangan di sini, kamu kan nggak kursus piano …” atau “ kita di sini kelompok anak perempuan, anak laki jangan di sini, memangnya kamu tidak malu main sama anak perempuan …”

Yang Ayah Bunda Sebaiknya Lakukan

Ia masih SULIT menerima perbedaan. Ia hanya mau bermain dengan teman-teman yang ADA KESAMAANNYA dengannya. Ayah bunda harus MELATIHNYA untuk dapat melihat bahwa setiap orang diciptakan berbeda dan masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ayah bunda harus lebih banyak memperhatikan SIKAP POSITIFNYA.

Kalau ada sesuatu YANG BARU tolong agar ia DISIAPKAN dan DIBERI PEMAHAMAN lebih dahulu karena ia tidak suka PERUBAHAN TANPA PERSIAPAN.

Demikian yang sebaiknya dilakukan ketika anak laki-laki kita berusia 6 - 7 tahun. Semoga kita bisa menjadi ayah hebat dan ibu tangguh yang mampu mendidik anak-anak laki-laki kita dengan pendidikan terbaik sesuai fitrahnya dan menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang juara dengan akhlak yang baik.

*Sumber : Webinar Ayah Irwan Rinaldi dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman

 

Minggu, 21 Maret 2021

Yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Anak Laki-Laki Usia 5 tahun

Setelah tuntas kelompok usia dibawah 2 tahun, kelompok usia 3 tahun, dan kelompok usia 4tahun, sekarang kita masuk ke kelompok keempat, yaitu apa yang sebaiknya ayah bunda lakukan ketika anak laki-laki berusia 5 tahun.

Perkembangan Motorik Kasar

Kalau ada huruf R di porseneling mobil, maka anak laki-laki ayah bunda sekarang juga sudah punya itu di usianya yang ke lima ini. GIGI MUNDUR, kata ibu. Ya ia sudah BISA MUNDUR dengan CEPAT. Ia sangat suka bermain, berlarian dengan ayah bunda sambil menggunakan kemampuan mundurnya. Ajakla ia melakukannya di tanah lapang rumput yang luas.

Ia juga sepertinya telah sempurna dalam MELONCAT, MELANGKAH bahkan MENITI BALOK yang ukurannya kecil sekalipun, Luar biasa. Ayah bunda mesti terlibat dengan ketrampilan baru ini. Buatkanlah kreasi-kreasi baru agar ia semangat melatih kemampuan baru ini.

Nah inilah saatnya ia akan buktikan pada ayah bunda bahwa ia juga mampu BERENANG. Tapi tanpa gaya dulu. GAYA BEBAS sebebasbebasnya. Ayah bunda perlu membuat agenda berenang dengan anak laki-laki ya. Masukan agenda baru ini ke dalam jadwal hidup ayah bunda. Ia paling suka kalau ayah bunda mengajaknya pergi berenang sekali dalam sepekan.

Di usia ini ia JARANG merasakan LELAH. Ia sepertinya mampu bermain, meloncat, berlari atau apa saja sampai malam hari atau sampai pagi lagi bahkan.

Perkembangan Motorik Halus

Ia sekarang MAMPU memainkan obeng, menggunakan martil, pisau, gunting dengan baik. Kalau mobil atau motor ayah bunda rusak, ayah bunda jangan buru-buru ke bengkel dulu ya. Berikan kesempatan aku untuk MEMBONGKAR dan MEMASANG sambal tetap diawasi.

Tak hanya soal bengkel, menyanyipun ia sudah butuh musik pengiring. Makanya ia akan belajar MEMAINKAN perkusi atau sejenisnya. Ajak ia main drum ya ayah.

Ia juga sudah mahir MENYUSUN puzzle atau menyusun balok. Cuma ia masih sulit bagi untuk MEMBEDAKAN KANAN dan KIRI. Sering masih tertukar. Soal mengancingkan baju, tali sepatu ia tidak butuh bantuan lagi. Bisa dikerjakannya dengan cepat. Pasti ini kabar gembira bagi ayah bunda, bukan?

Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Sekarang ia sudah mempergunakan SANGAT BANYAK KATA-KATA. Kalimat-kalimatnya sudah RAPI dan NYARIS sempurna. Ayah bunda pasti tahu apa yang akan ayah bunda kerjakan. Ya, berikan latihan seperti ia 4 tahun tapi pasti dengan lebih banyak porsinya.

Ia juga sudah bisa MENDENGARKAN aktif, seperti yang ayah bunda sarankan. Ia bisa bergantian kalau bicara dengan orang lain. Sering-sering melibatkannya untuk berkomunikasi ya ayah bunda. Ketika ia berbicara dan ia lupa untuk berhenti sebaiknya ayah bunda mengingatkannya agar bisa bergantian dengan yang lain juga ya. Ayah bunda juga perlu melatih ingatannya. Setiap berkomunikasi sebaiknya, ayah bunda sebaiknya menanyakan lagi apa yang ia dapat.

Kegemaran barunya sekarang adalah, suka MENIRU PERAN-PERAN orang lain. Ini memang kegemaran yang bisa-bisa membuat ia melupakan ayah bunda. Karena ia akan meniru orang-orang yang ia rasa menarik. Agar ia meniru yang baik-baik maka ayah bunda rebutlah momen ini supaya ia hanya meniru ayah bunda saja.

Bahkan ia sangat suka meniru kalimat, gaya dan peran orang-orang yang dilihatnya di televisi. Untuk itu ayah bunda perlu mengatur kapan TV nyala dan kapan ia bisa boleh bermain games.

Gaya bicaranya juga menyerupai orang dewasa TERDEKATKU. Ayah bunda perlu berusaha menjadi orang dewasa yang paling dekat dengannya. Ayah bunda harus hadir fisik dan bathinnya kalau sedang bersamanya. Gunakan BAHASA TUBUH yang baik juga ketika dengannya. Kalau ia menyukai satu peran, itu berarti ia sangat suka dengan peran itu. 

Lima tahun akhir, otaknya rasanya sangat penuh. Ia jadi memiliki banyak IDE atau GAGASAN. Ayah bunda perlu menjadi teman diskusinya yang asyik. Yang mau mendengarkan. Yang mau terikat dan terlibat. Yang mau out of the box

Perkembangan Sosial dan Emosi

Saatnya MAIN PERAN. Inilah permainan yang paling digemarinya sekarang karena bisa memerankan banyak karakter. Ayah bunda ikut bermain peran. Tidak perlu yang rumit-rumit dan lama-lama. Ia hanya ingin ayah bunda ikut bermain peran dengannya. Kalau ayah bunda bercerita sesuatu maka tolong agar ia dilibatkan dalam cerita itu. Kalau perlu mari dilakonkan bersama-sama. Ia jadi siapa ayah bunda jadi siapa. Biarkan ia total dalam peran itu, ayah bunda juga perlu total dalam peran tersebut. Jangan lupa masukkan nilai-nilai dalam semua peran yang dimainkan.

Ia sudah mampu BEKERJASAMA dengan teman mainnya. Ayah bunda sudah bisa mengizinkan ia bermain dengan teman-teman. Ayah bunda juga boleh bertanya tentang siapa saja teman-temannya. Selepas ia bermain sebaiknya ayah bunda berdiskusi apa yang ia kerjakan dengan teman-temannya.

Aku juga mulai suka caper (cari perhatian). Ayah bunda jangan tersinggung kalau ia sangat EKSPRESIF.

Kalau ia bertikai dengan teman sebayanya, ia sudah malu menggunakan SERANGAN FISIK. Ia mencoba sekarang seperti para politikus, menggunakan SERANGAN BAHASA. Ayah bunda jangan cepat memvonis yaa.

Mungkin ia akan BERBOHONG daripada mengakui tidak ikut prosedur. Ayah bunda perlu memahami dan meluruskan semua yang salah. Hargai semua kebaikan yang ia kerjakan.

Ketika menjelang ENAM TAHUN, ia ada sedikit KEMUNDURAN. Tapi jangan takut, ia mundur untuk maju lagi. Ayah bunda masih ingat kan dengan efek perkembangannya yang berbentuk spiral?

Demikian yang sebaiknya dilakukan ketika anak laki-laki kita berusia 5 tahun. Semoga kita bisa menjadi ayah hebat dan ibu tangguh yang mampu mendidik anak-anak laki-laki kita dengan pendidikan terbaik sesuai fitrahnya dan menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang juara dengan akhlak yang baik.

*Sumber : Webinar Ayah IrwanRinaldi dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman

  

Sabtu, 20 Maret 2021

Yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Anak Laki-Laki Usia 4 tahun

Setelah tuntas kelompok usia dibawah 2 tahun dan kelompok usia 3 tahun, sekarang kita masuk ke kelompok ketiga, yaitu apa yang sebaiknya ayah bunda lakukan ketika anak laki-laki berusia 4 tahun.

Menjelang anak laki-laki ayah bunda BERUMUR 4 TAHUN, ayah bunda jangan kaget kalau ada hal-hal aneh. Perkembangannya MUNDUR lagi seperti anak usia 2 tahun. Itu adalah hal biasa, karena perkembangannya dan anak-anak lain itu sifatnya seperti EFEK SPIRAL yang MENANJAK KE ATAS. Ketika fisik mau berkembang maju, eh psikologisnya turun dulu sebentar.

Oke, tetaplah ayah bunda bersemangat bekerja. Sama seperti bersemangatnya ayah bunda bermain bersamanya. Karena ia tetap akan memberikan ayah bunda kejutan-kejutan yang membahagiakan. Asalkan ayah bunda selalu tetap memberinya rasa aman dan nyaman.

Perkembangan Motorik Kasar

Ayah bunda sudah bisa mengajak adu sprint (lari jarak pendek) dengan anak laki-laki ayah bunda. Ia sudah bisa BERJALAN dan BERLARI dengan baik sekarang. Karena kakinya sudah mulai kuat dan hebat maka ada baiknya ayah bunda membawanya ke alam terbuka. Ada baiknya mengajaknya melakukan berbagai kegiatan yang dapat melatih kehebatan kaki-kakinya.

Bahkan lebih dari sekedar berjalan dan berlari dengan lancar. Ia sudah mampu untuk BERDIRI SATU KAKI dan BERJALAN DI BALOK TITIAN. Meski belum tahan lama-lama. Ini menarik, tolong ayah bunda ciptakan permainan yang mengharuskan ia menggunakan hanya satu kakiku saja. Ia butuh latihan ini meski tahapnya masih tetap pada tahap latihan.

Turun tanggapun ia tidak lagi seperti dulu. Sama seperti ayah bunda, ia menuruni anak tangga dengan KAKI BERGANTIAN. Kalau sebelumnya ayah bunda melihatnya naik tangga dengan kaki satu-satu, maka sekarang ia bisa dengan kaki bergantian. Tugas ayah bunda adalah menemaninya dengan sabar sebab ia sedang menikmati naik dengan kaki kanan dan kaki kiri. Ayah bunda sembari melatih kakinya jangan lupa bercerita dan manfaatkan semua momen bersamanya.

Nah, ini saatnya aku membutuhkan mainan yang BANYAK GERAKNYA. Sepertinya mainan tradisionallah yang paling cocok. Lompat tali, petak umpet dan sejenisnya. Orangtua cari dan gali semua mainan tradisional bangsa kita yang kaya raya ini.

Ia mulai suka dengan permainan TRAMPOLINE. Kalau tidak ada ia masih bisa memanfaatkan tempat tidur. Ayah bunda jangan lekas marah kalau melihat ia lompat-lompat ditempat tidur.

Ia juga suka BERGERAK dan BERGERAK. Berjalan dan berlari. Orang tua sebaiknya menemani kalau ia mau menyeberang jalan karena kadang ia lupa diri. Maunya terus berlari saja

Ia juga seperti KIPAS ANGIN yang TIDAK KENAL LELAH. Maunya terus bergerak, meloncat, berlari kemana saja. Ayah bunda ingatkan saja, karena ia butuh MINUM dan MAKAN agar kesehatannya tetap terjaga.

Perkembangan Motorik Halus

Ia perlu banyak melatih GERAK-GERAK KECIL. Ia butuh latihan MENUANGKAN CAIRAN. Ia sangat membutuhkan melatih bagaimana meronce manik-manik ukuran kecil. Memasukkan pasak kecil ke dalam papan pasak. Yakinlah ayah bunda bahwa main manik dan menuangkan cairan itu bukan pekerjaan ibu-ibu. Ayah bunda kalau punya waktu luang segera ajak ia bermain ini.

Ia juga suka MENYUSUN BALOK yang agak lebih tinggi. Karena ia memliki keterbatasan dalam melihat batas maka cenderung ia merobohkan bangunan-bangunan balok tersebut. Ia sangat membutuhkan ayah bunda menemaniku. Ayah bunda tidak usah sibuk-sibuk membantuku. Ayah bunda cukup memberikan respon dan memberikan semangat saja.

Semua BENDA-BENDA KECIL seperti gunting, potong kuku adalah benda favoritnya. Ia seperti tidak pernah merasa bosan memainkannya. Ayah bunda cukup menamaninya saja.

Pada saat ini ia sudah mampu MENGGAMBAR TUBUH MANUSIA. Meski baru 3 – 4 anggota tubuh. Tapi  lumayanlah, yah. Ini saatnya ayah bunda terus mengajaknya menggambar. Jangan pedulikan hasilnya, yang paling penting adalah latihannya. Ia bisa dengan rutin melatih kemampuan motorik halusnya

Ia juga sudah BISA MELEPASKAN PAKAIAN TANPA BANTUAN. Menggosok gigi. Menyisir rambut. Minum sendiri. Bahkan memasang tali sepatu sekalipun. Ayah bunda pasti bangga padanya. Karena ia sudah bisa mengurangi kerjaan ibu Orangtua. Melipat baju ayah bunda juga aku mau. Berikan kesempatan dan juga apresiasi padanya.

Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Sudah banyak KATA-KATA, sebenarnya mampu ia kuasai sekarang. Ayah bunda teruslah gemar bercerita, teruslah mengenalkan kata dan kalimat kepadanya, teruslah kenalkan dunia buku kepadanya, teruslah berusaha penuhi ia dengan banyak kosa kata baik, dan teruslah menumbuhkan rasa ingin tahunya.

SUSUNAN KALIMATnya tidak lagi susah dimengerti. SPOK (Subyek Predikat Objek dan Keterangan)nya sudah seperti orang yang lebih dewasa. Ia akan mengikuti cara ayah bunda berbahasa atau pola kalimat ayah bunda berbahasa. Makanya sebaiknya ayah dan bunda berbicara dalam pola kalimat yang baik bukan pola kalimat pasar dan seenaknya.

Ini adalah saat menyenangkan dalam hidupnya. Karena ia sekarang sudah dengan gampang MENGHAFAL beberapa lagu yang sering didengar di televisi. Agar ia terhindar dari lagu-lagu yang kurang baik maka ayah bunda perlu untuk kreatif menciptakan lagu yang bagus dan baik. Manfaatkan kesenangannya menghafal ini dengan memberikan hafalan yang patut dan berguna untuk masa sekarang dan masa depan,seperti menghafalkan Al Quran kepadaku. Ini yang program yang terbaik!

Tidak hanya lagu-lagu, ia juga suka BERCERITA. Mau di depan ayah bunda atau di depan teman-teman ayah bunda sekalipun. Ayah bunda selalulah memberikan ruang untuknya tampil bercerita atau yang mirip-mirip dengan bercerita. Karena ia sedang melatih betul kemampuan dan rasa percaya dirinya. Ia juga sedang melatih seberapa banyak kosa kata yang ia punya dan bisa ia sampaikan kepada orang lain.

Ia juga suka MENIRU orang lain dalam berkomunikasi. Angkat bahu kalau tidak tahu. Goyang-goyangkan tangan kalau mau pamitan dan sebagainya. Ayah bunda jangan kaget kalau suka meniru hampir semua gaya. Inilah saatnya dimana ayah bunda harus benar-benar dekat dengannya sehingga ia hanya meniru gaya ayah bunda saja.

Ia juga sudah bisa MENGATUR VOLUME suara kalau lagi berbicara. Walau kadang sering lupa juga. Kalau ia bicara kurang pas menurut ukurannya maka ayah bunda mohon berkenan untuk mengingatkannya sambal memaklumi karena ia sedang proses mencoba intonasi.

Question Tags! Itu istilah bahasa Inggrisnya. Sekarang ia suka mengakhiri perkataanku dengan pertanyaan ”BUKAN?”  Santai saja ayah bunda, jangan terbawa emosi. Ia bukan melawan atau tidak percaya dengan ayah bunda tapi ini memang tahapnya ia sering bicara begitu.

Kalau nanti ia besar mungkin ia akan menjadi seorang orator yang hebat. Kenapa? Karena ia sangat suka MENCOBA KATA atau KALIMAT BARU. Meski kadang sulit dipahami. Tugas ayah bunda membantunya banyak latihan, banyak simulasi, banyak stimulasi dengan cara yang menyenangkan.

Perkembangan Sosial dan Emosi

Ia sudah bisa bergantian. Sudah bisa BEKERJASAMA. Ayah bunda tidak perlu khawatir sekarang kalau ia bermain dengan teman-teman sebayanya.

EMOSI nya memang kadang suka NAIK TURUN. Tapi, ia sekarang MUDAH TERSENTUH. Ia bisa secara spontan berbagi menyenangkan teman mainnya. Ia senang menghadiahkan mainan, sepatu atau pakaiannya. Atau mudah marah kalau ada yang tidak sesuai dengan maunya. Maafkan ya ayah bunda. Pahami saja ya. Masa ini tidak lama kok...

Ia sangat SENSITIF. Ia tidak bisa menunggu lama kalau dijanjikan sesuatu. Oleh karena itu ayah bunda harus hati-hati berjanji padanya. Kalau rasanya ayah bunda susah menepatinya lebih baik jangan janjikan sesuatu.

Menjelang LIMA TAHUN, ia mulai bisa MENGONTROL EMOSI. Meskipun begitu ia masih membutuhkan kehadiran ayah bunda dalam mengontrol perasaannya.

Demikian yang sebaiknya dilakukan ketika anak laki-laki kita berusia 4 tahun. Semoga kita bisa menjadi ayah hebat dan ibu tangguh yang mampu mendidik anak-anak laki-laki kita dengan pendidikan terbaik sesuai fitrahnya dan menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang juara dengan akhlak yang baik.

*Sumber : Webinar Ayah Irwan Rinaldi dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman

Jumat, 19 Maret 2021

Yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Anak Laki-Laki Usia 3 tahun

Setelah tuntas kelompok usia 0 –2 tahun, sekarang kita masuk ke kelompok kedua, yaitu apa yang sebaiknya ayah bunda lakukan ketika anak laki-laki berusia 3 tahun.

Ketika anak laki-laki memasuki usia 3 tahun maka anak sedang memasuki tahap motorik kasar dan halus. Pada masa ini anak laki-laki ayah bunda bertumbuh kembang semakin besar BESAR. Anak ayah bunda tidak lagi manusia kecil sok tahu yang gagu. Ia bisa bergerak dengan lincah. Ia bisa diajak untuk MENDISKUSIKAN sesuatu. Tapi yang pasti tema diskusinya jangan yang berat-berat. Masa usia TIGA TAHUN adalah masa terjadinya banyak PERALIHAN dalam hidup anak laki-laki ayah bunda. Banyak sekali.

Anak mulai mengenal banyak tentang Ayah Bunda. Ia tahu bagaimana sibuknya pagi hari. Ayah bunda sibuk merespon informasi koran dan televisi yang  berloncatan. Ayah bunda juga harus menyiapkan sepatu dan tas. Ayah juga harus membantu ibu memasak, menyiapkan banyak hal. Sebuah keadaan yang sangat ramai dan hiruk pikuk.

Ada EMPAT HAL yang harus Ayah Bunda perhatikan betul kemajuan-kemajuan anak laki-laki ayah bunda : Pertama, Perkembangan MOTORIK KASAR. Kedua, Perkembangan MOTORIK HALUS. Ketiga, BAHASA dan KOMUNIKASI. Keempat adalah SOSIAL EMOSI.

Perkembangan Motorik Kasar

Anak ayah bunda sudah mampu berjalan TANPA JATUH. Ia mampu berjalan MUNDUR. Ia juga bisa BERHENTI dan BERBALIK. Ayah bunda sudah boleh mengajaknya lomba lari. Ayah bunda sangat boleh mengeksplorasi kekuatan kaki-kakinya.

Ia juga hebat NAIK TANGGA dengan KAKI BERGANTIAN tapi masih PEGANGAN. Kalau ayah bunda mengajaknya naik tangga dimana saja maka jangan buru-buru. Berikan kesempatan kepadanya untuk menikmati dengan pelan-pelan satu demi satu tangga. Ayah bunda sangat boleh melatihnya berbagai halangan dengan maksud membuat kakinya semakin kuat dan bagus perkembangannya.

Ia senang MELOMPATI BENDA atau tangga tapi yang rendah-rendah saja. Alangkah indahnya kalau ayah bunda mengajaknya bermain di luar rumah. Di alam lepas. Ia bisa melompati benda apa saja dengan pantauan ayah bunda. Meski tidak harus dengan halangan yang berat-berat lebih dahulu. Sederhana tapi ini rutin ayah bunda lakukan.

KOORDINASI antara tangan dan kakinya udah agak baik. Ia sudah bisa MENGAYUH dan naik sepeda walau sering salah arah. Mungkin ayah bunda bisa membuat alat permainan yang hampir sama dengan prinsip orang naik sepeda. Pada prinsipnya adalah latihlah kemampuan mengayuh. Carikan juga alat permainan yang bisa melatih kedua tangan dan kakiku sekaligus.

Ia juga sudah bisa MELEMPAR-LEMPAR bola. Meski kadang ia takut akan seberapa tinggi dan cepatnya ia melempar bola itu. Kegiatan melempar bola ini juga menarik baginya. Ayah bunda bisa ajak ia untuk melemparlempar apa saja. Sebaiknya hal ini dilakukan di tempat yang agak lapang.

Ia terus mencoba, yah. Berjalan dengan CEPAT ia udah bisa. Sekarang ia mencoba BERDIRI dengan SATU KAKI. Atau ia mencoba MENITI balok titian. Ah, ternyata ia belum bisa lancar yah. Bermain bersama ayah bunda yang ada tantangan berjalan cepat terus pelan-pelan berjalan kaki satu, ini sangat menarik baginya. Atau meniti sebuah garis yang ayah bunda buat di atas tanah lalu lewati garis tersebut bersama juga seru.

Kalau setelah bermain ia tiba-tiba CENGENG, ayah bunda jangan kecewa ya. Ini sering terjadi pada umurnya saat ini. Setelah ayah bunda baca tentang tahap perkembangannya maka ayah bunda akan sabar menanggapi semua yang ia lakukan..

Perkembangan Motorik Halus

Anak laki-laki ayah bunda memerlukan melatih GERAK-GERAK yang KECIL-KECIL atau HALUS-HALUS. MENYUSUN pasak-pasak kayu atau manik-manik, itu permainan yang menarik. Atau kalau Ayah Bunda mau menemaninya. Main TUANGTUANGAN air, juga menyenangkan. Kalau ayah sedang sibuk maka segera berkoordinasi dengan bunda. Tapi jangan sampai Ayah Bunda tidak ikut melatih kemampuan-kemampuannya ini.

Dulu sewaktu usia dua tahun, ia ingin sekali membuat bangunan yang tinggi dan megah. Sekarang rasanya ia sudah mampu. Ya, MENYUSUN BALOK. Membuat istana yang hebat. Sama senangnya ia dengan permainan menyusun puzzle. Jikalau ayah bunda tak mampu untuk membeli balok-balok kayu yang mungkin agak mahal itu maka gunakan saja benda-benda yang bisa aku susun bersama Ayah Bunda. Satu harapannya adalah sambil menyusun bersama maka ayah bunda jangan berhenti bercerita atau menerangkan sesuatu yang positif dan baik untuknya. Tapi, ORANGTUA harus tampilkan dulu contohnya ketika menyusun.

Anak laki-laki ayah bunda memang ingin MENGGAMBAR! Ayah bunda tahu aja apa yang  ia mau. Ia sudah bisa menggambar rumah dan bentuk sederhana lainnya. Di samping rumah ia gambar sebuah pohon yang jarang daunnya. Tapi, jangan tertawakan kalau ia MEMEGANG pensil dan krayon dengan cara yang LUCU. Wow! Hebat Ayah Bunda. Ayo segera sediakan alat –alat untuk menggambar. Ayah bunda mohon sabar untuk tidak mengomentari apa saja yang ia gambar ya. Ia pada hakekatnya sedang latihan memegang pensil dan krayon dengan baik. Latih dan latih terus ya yah.

Nah, untuk kebisaannya yang satu ini pasti Ayah Bunda bangga sekali. Ia sudah bisa MELEPAS BAJU yang BERKANCING. Tapi untuk memakainya ia harus pelan-pelan. Ia sangat membutuhkan latihan untuk pekerjaan yang menarik ini yah. Berikan tantangan untuknya ya Ayah Bunda.

Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Anak laki-laki ayah bunda sekarang mampu MENGUASAI hampir 2000 – 4000 KATA. Menakjubkan kan? Rasa-rasanya ia sudah bisa berdiskusi dengan ayah bunda sampai jauh larut malam. Banyak sekali yang mau ia BICARAKAN tapi kosa katanya terbatas. Hanya satu yang ia minta kepada ayah bunda : gemarlah bicara dan gemarlah mendengar. Kenalkan kosa kata baru kepadanya. Ajak ia bicara dengan melibatkan seluruh kemampuan lahir dan bathin ayah bunda ya. Ia sedang bersemangat MENAMBAH kosa katanya, yah. Makanya ajak terus ia BERBICARA, berdiskusi tentang banyak hal.

Cuma mohon dimengerti, walau ia memiliki ribuan kata-kata tapi ia masih AGAK SUSAH menyusun KALIMAT SEMPURNA. Yah, paling-paling untuk bicara ia baru bisa MENGGUNAKAN 3 – 4 KATA. Tak ada kata lain bagi ayah bunda adalah terus menjadi partnernya dalam melatih kemampuan berbahasa dan hindari kejenuhan.

Dan jangan lupa Ayah Bunda. Ia TIDAK terlalu BISA mengganti topik pembicaraan dengan MENDADAK. Kadang-kadang ia SALAH MEMASANG kata-kata. Kata NAIK untuk kegiatan TURUN. Dan kata TURUN untuk kegiatan NAIK.  Pahami dan terima caranya berbahasa apa adanya ya ayah bunda. Hindari memvonis atau memotong komunikasinya. Hindari untuk merubah topik secara tiba-tiba yaa ayah bunda.

Ia amat senang karena ayah bunda adalah penyuka seni juga. Ayah bunda senang BERNYANYI. Ia suka dengan lagu-lagu yang ada pengulangan-pengulangannya. Ya semacam RYMING gitulah. Meski berat bagi ayah bunda untuk terlibat untuk kegiatan yang satu ini tapi apa boleh buat. Ia tahu ayah bunda tidak terlalu suka bernyanyi. Cobalah ayah bunda bernyanyi apa saja liriknya terutama kalau setiap akhir dari liriknya itu sama.

Ia juga mulai sering bertanya dengan kata : SIAPA, APA, DIMANA dan KENAPA. Tapi, entah kenapa ia masih BINGUNG MENJAWAB kalau orang  bertanya dengan pertanyaan yang sama. Pahami saja ya ayah bunda keadaannya ini. Tapi terus sajalah ajak ia berbicara.

Ia juga masih bingung dalam menggunakan KATA KETERANGAN WAKTU, yah. Kadang-kadang tercampur antara kata SEBELUM dan SESUDAH. Ia minta ayah bunda sering mencontohkan soal keterangan waktu ini. Kapan kata ’sebelum’ bisa ia gunakan dan kapan kata ’sesudah’ digunakan. Sering-sering aja ayah bunda. InsyaAllah lama-lama ia akan paham juga.

Nah, ini saatnya ia gantian bercerita untuk ayah bunda. Ia sudah bisa BERCERITA Ayah Bunda. Meski seringkali ia lupa mana yang awal mana yang tengah dan mana yang belakang. Bercerita adalah kegiatan yang juga ia butuhkan dari ayah bunda. Ayah bunda temani dan pancing-pancing agar ia senang bercerita meski sering tidak jelas urutannya.

Perkembangan Sosial dan Emosi

Ia terus tumbuh jadi dewasa ORANGTUA. Baik secara fisik dan psikologis. Sekarang ia sudah bisa dan biasa bermain dengan TEMAN SEBAYAnya. Ia berharap ayah bunda tidak cemburu kalau pada saat ini ia mulai berpikir dan menyukai bermain dengan teman sebaya. Bermain dengan teman sebaya baginya adalah sebagai sebuah bentuk perkembangan diri. Meskipun ketika bermain-main seringnya mereka bermain masih sendiri-sendiri

Dalam bermain dengan teman sebayanya, ia mulai merasakan banyak hal yang kadang ia tidak setuju. Banyak hal yang  membuat ia menemui konflik yang sebenarnya ia TIDAK SUKA. Ia memang masih sulit untuk BERBAGI. Nah, ia membutuhkan peran orang dewasa untuk menyelesaikan konflik diantara mereka. Latihlah ia untuk menerima berbagai perbedaan, kekalahan dan kesalahan. Ajarkan ia agar ia mampu menerima bahwa di dunia ini ia bukanlah satu-satunya orang paling hebat di dunia ini. Dalam setiap berhubungan dengan teman sebaya dipastikan ia sering berbeda pendapat. Mereka berkonflik. Ia butuh ayah bunda untuk menyelesaikan konflik itu. Tapi ayah bunda jangan jadi wasit. Tetaplah ayah bunda berada di titik objektif.

Ia mulai sering KECEWA, kalau mainan kurang lengkap alat-alatnya. Maafkan ia ya ayah bunda. Ayah bunda boleh membantunya untuk mengingatkannya menyiapkan wadah untuk mainannya. Kalau sudah ada wadah dan tempat maka ia tidak akan kehilangan mainan. Karena kalau kehilangan mainan maka ia sering marah dan kecewa

Mungkin karena usianya. Kadang ia ingin diperlakukan seperti ANAK-ANAK BESAR tapi kadang ia masih suka KOLOKAN. Menghisap ibu jari, marah, memukul misalnya. Ini memang masa-masa sulit baginya dan ayah bunda juga. Ia sering moody. Kadang ingin diperlakukan sebagai orang dewasa tapi kelakuannya masih anakanak banget, harap ayah bunda pahami saja.

Tapi, meskipun begitu ia sekarang sudah mampu MENGEKSPRESIKAN RASA takut, senang, bahagia dan sebagainya. Kalau ia kecewa atau sedih atau gembira maka ia sudah sangat bisa menyatakannya persis seperti apa orang sedih, gembira dan lainnya. Ini aku dapat dari ayah dan bunda.

Demikian yang sebaiknya dilakukan ketika anak laki-laki kita berusia 3 tahun. Semoga kita bisa menjadi ayah hebat dan ibu tangguh yang mampu mendidik anak-anak laki-laki kita dengan pendidikan terbaik sesuai fitrahnya dan menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang juara dengan akhlak yang baik.

*Sumber : Webinar Ayah IrwanRinaldi dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman 

Kamis, 18 Maret 2021

Yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Anak Laki-Laki Usia 0 – 2 tahun

Seperti dalam artikel sebelumnya, kalau dalam ilmu parenting, usia terbaik dalam mengasuh anak adalah diusia 0-18 tahun, karena diusia tersebut Allah memberikan banyak sekali potensi dasar yang Allah suburkan diusia tersebut. Dan yang terbaik lagi dari usia 0-18 tahunadalah di usia 0 – 7 tahun.

Di dalam usia 0 – 7 tahun sendiri ternyata juga terdapat hal-hal yang perlu ayah hebat dan ibu tangguh lakukan berdasarkan kelompok usia yang lebih kecil lagi. Mulai kelompok usia 0 – 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun, dan 6 – 7 tahun. Kita akan coba menjabarkan mulai dari kelompok pertama, yaitu apa yang sebaiknya ayah bunda lakukan ketika anak laki-laki berusia 0 - 2 tahun.

Ketika anak laki-laki memasuki usia 0 – 2 tahun maka anak sedang memasuki fase pendengaran, penglihatan, dan hati. Untuk itu ayah bunda perlu memperhatikan beberapa hal berdasarkan perkembangan anak laki-laki.

Perkembangan anak laki-laki usia 0 – 1 bulan dan yang sebaiknya ayah bunda perlu lakukan

PENDENGARAN anak adalah amanah Allah yang berkembang dari waktu ke waktu dan membutuhkan rangsangan yang benar dan baik dari Orangtua. Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah Tilawah Al Quran yang rutin, gendong sambil bercerita tentang Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dan cerita mulia lainnya, ayah bunda membiasakan kalimat-kalimat thayyibah di rumah.

PENGLIHATAN anak juga amanah Allah yang tidak boleh dianggurkan saja oleh ayah bunda. Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah bercerita sambil melihatkan wajah ayah bunda yang baik dan selalu setiap waktu dekat dengan wajah anak.

HATI anak adalah amanah lain yang juga pelan-pelan wajib dikembangkan oleh ayah bunda. Yang perlu ayah bunda lakukan adalah membacakan cerita mulia yang menenangkan.

LIMA INDERA anak juga mulai berkembang. Tidak hanya pendengaran dan penglihatan tapi pengecapan, penciuman dan perasaan anak semakin terus berkembang. Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah menyentuh dan mengelus jari-jari anak yang senang mengepal, menyentuhkan tanganku ke permukaan kulit Ayah Bunda sambil Ayah Bunda sebutkan kalimat-kalimat thayyibah, dan ayah bunda bernyanyi, berkisah atau menyapa anak dengan penuh ekspresi.

Buatlah selalu suasana AMAN secara fisik dan NYAMAN secara psikologis. Persis seperti suasana ketika aku masih dalam dunia rahim bunda tercinta. Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah ayah adalah pemimpin yang bisa mengendalikan suasana rumah AGAR AMAN dan NYAMAN sehingga anak merasa bisa PERCAYA, sebaiknya jangan banyak alat-alat yang membuat perkembangan anak terhalang berkembang, Ayah wajib mencintai dan membahagiakan bunda karena sumber aman dan nyaman anak salah satunya adalah bunda.

Perkembangan anak laki-laki usia 1 – 4 bulan dan yang sebaiknya ayah bunda perlu lakukan

JARI-JARI yang menakjubkan. Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah sebelum berangkat kerja ada baiknya ayah bunda menyempatkan membantu anak menggerak-gerakan jari jemari anak. Pelan-pelan saja. Jangan lupa sambil tilawah, sholawat atau bernyanyi dengan lirik yang mampu membuat hati anak jadi senang.

Perkembangan anak laki-laki usia 4 – 8 bulan dan yang sebaiknya ayah bunda perlu lakukan

Anak sering mulai bosan. Hampir semua mainan anak buang. Atasi segera rasa bosan anak. Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah kalau anak sering menjatuhkan semua benda yang dipegang itu pertanda anak membutuhkan ayah bunda lebih kreatif dalam memberikan rangsangan kepadanya, tidak perlu ayah bunda membeli barang-barang yang baru karena yang anak butuhkan adalah kreatifitas ayah bunda saja dalam memberikan rangsangan.

MULUT anak mulai terus berkembang. Yang perlu ayah bunda lakukan adalah jangan kaget kalau otot mulut anak sedang membutuhkan rangsangan juga.

Menjelang 8 bulan anak semakin dinamis. Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah ayah bunda bisa meletakkan bermacam-macam benda di sekitar anak. Anak akan meraihnya. Temani anak ketika menepuk-nepuk benda tersebut. Temani anak ketika memukul-mukul benda tersebut. Temani anak sambil bercerita tentang manfaat benda tersebut dan selalu kaitkan dengan hebatnya Allah.

Perkembangan anak laki-laki usia 8 – 12 bulan dan yang sebaiknya ayah bunda perlu lakukan

Anak butuh EKSPLORASI, oleh karena itu ayah bunda harus lebih siap lagi menemani anak eksplorasi hampir semua inderanya.

Anak sekarang amat TERAMPIL memainkan GERAK TANGAN, oleh karena itu ayah bunda perlu menemani anak menggerakkan jari dan tangannya.

Anak bisa MEMINDAHKAN satu benda DARI tangan KE tangan. Dalam hal ini ayah bunda bisa menempatkan beberapa benda yang aman di dekat anak.

Anak suka FINGERING (main jari), anak suka POCKING, anak suka SCRATCHING (menggores),  anak suka PULLING (menarik), anak suka GRASPING (menggenggam), anak suka BANGING (letusan), anak suka WAVING (menggoyang), anak suka RUBBING (menggosok), anak suka PUSHING (mendorong), anak suka CASTING (melempar). Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah ayah bunda harus menyadari kalau jari jemari anak membutuhkan ayah bunda. Anak membutuhkan rangsangan dan latihan yang rutin meski sebentar dari ayah bunda. Latihannya tidak harus menggunakan alat atau permainan yang mahal ayah bunda. Cukup ayah bunda menggunakan semua yang ayah bunda punya saja. Yang paling penting bagi anak adalah ayah bunda melatih anak, maka jangan lupa sambil bercerita. Cerita yang di dalamnya banyak kemuliaan. Cerita dan berkomunikasi dengan anak tetaplah ayah bunda gunakan mimik wajah yang baik dan menarik.

Perkembangan anak laki-laki usia 12 – 18 bulan dan yang sebaiknya ayah bunda perlu lakukan

Anak sudah bisa menggunakan benda untuk satu tujuan. Ayah bunda bisa melatih anak dengan meminta anak melakukan sesuatu. Jangan lupa sebutkan tujuannya.

Anak sudah bisa menggunakan teknologi untuk mendekatkan sebuah benda. Ayah bunda bisa melatih anak untuk memindahkan sebuah benda ke tempat lain, seperti menggunakan kawat atau alat lain sebagai alat bantu.

Kenalkan anak pada isi rumah ya. Ayah bunda dapat terangkan apa saja secara rinci. Ini dapat ayah bunda lakukan ketika anak mulai mengitari seluruh isi rumah.

Anak senang membuka laci atau yang mirip dengan laci. Anak suka membukanya. Kalau KOSONG anak akan segera mengisinya. Ayah bunda jangan marah kalau anak suka seperti ini. Tinggal ayah bunda membuatkan permainan yang hampir sama dengan prinsip kosong isi tadi.

Anak suka KOSONGkan isi laci agar segera KOSONG. Yang paling penting sebenarnya adalah prinsip kosong isi itu bisa ayah bunda kaitkan dengan rasa syukur dan sabar. SABAR ketika kosong. SYUKUR ketika isi.

Anak mau belajar PERADABAN BARU. Ayah bunda perlu ajarkan anak pelan-pelan minum pakai gelas. Jangan lupa ayah bunda sambil ajarkan juga berbagai doa makan minum. Anak senang kalau ayah bunda juga mulai mengenalkan beberapa cara baru dan ayah bunda jangan lupa selalu mengajak anak bicara. Gunakan Bahasa yang baik dan benar ya ayah bunda. Anak kurang senang kalau ayah bunda menggunakan Bahasa yang tidak jelas atau Bahasa pasar.

Anak senang menyimpan KOSA KATA baru. Ayah bunda teruslah bicara sambil kenalkan sesuatu yang baru di dunia ini. Kenalkan kosa kata baru kepada anak.

Perkembangan anak laki-laki usia 18 – 24 bulan dan yang sebaiknya ayah bunda perlu lakukan

Hampir seluruh piranti tubuh anak berkembang  sempurna. Anak mulai suka TRIAL and ERROR. Semua kesuksesan anak capai dengan kesalahan dan kekalahan. Yang perlu ayah bunda lakukan diantaranya adalah ayah bunda temani anak di sela kesibukan ayah bunda ya. Anak akan bertualang. Jangan marah atau menghakimi semua kesalahan dan kekalahan anak. Ayah bunda sebaiknya kenalkan bagaimana sikap yang baik kalau anak salah. Kenalkan kalimat-kalimat thayyibah itu jauh lebih baik daripada marah.

Anak tidak lagi sekedar EKSPLORASI tapi sudah ELABORASI. Ada baiknya ayah bunda kalau sedang eksplorasi indra anak sambil terus memberikan tantangan demi tantangan baru. Sambil eksplorasi sambil ayah bunda mengajak anak bermain peran.

Demikian yang sebaiknya dilakukan ketika anak laki-laki kita berusia 0 – 2 tahun. Semoga kita bisa menjadi ayah hebat dan ibu tangguh yang mampu mendidik anak-anak laki-laki kita dengan pendidikan terbaik sesuai fitrahnya dan menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang juara dengan akhlak yang baik.

*Sumber : Webinar Ayah Irwan Rinaldi dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman

Rabu, 17 Maret 2021

Mendidik Anak Laki-Laki Usia Dini (0-7 Tahun)

Seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel sebelum ini kalau mendidik anak laki-laki berbeda dengan mendidik anak perempuan. Perbedaan ini diantaranya karena anak laki-laki memiliki sifat dasar yang berbeda dengan wanita. Qowwam” merupakan sifat dasar yang mutlak dimiliki oleh anak laki-laki, sebagaimana tertuang dalam Surat An-Nisa ayat 34, Lelaki adalah Qowwam bagi kaum perempuan…

Maksud Qowwam dari perkara tersebut yang umum dan dikenal, peran lelaki atas perempuan yakni melindungi, menjaga, memimpin, memberi kecukupan, mendidik, menata urusan mereka dan melakukan perbaikan kondisi mereka sebagaimana tercantum dalam Tafsir al-Manar: 5/45. Sehingga tujuan dari mendidik anak laki-laki adalah memunculkan sifat dasar laki-laki yang kuat, tangguh, dan sanggup survive dalam keadaan apapun. Seorang laki-laki yang dapat diandalkan.

Selain itu, belajar dari keluarga Nabi Ibrahim, kita bisa belajar pengasuhan anak laki-laki, diantaranya belajar dari pengasuhan Nabi Ishaq dan Nabi Ismail. Sehingga target pengasuhan anak laki-laki adalah menjadi ‘nabi’. Masalahnya kenabian itu tidak mungkin terjadi semenjak wafatnya Rasulullah, berarti yang kita pelajari adalah sifat-sifat kenabian yang diantara modelnya adalah Nabi Ishaq dan Nabi Ismail. Ishaq dalam surat al Hijr ayat 53 disebut memiliki sifat yang cerdas, sedangkan Ismail dalam surat ash Shaffat ayat 101 disebut memiliki sifat yang sabar. Artinya dalam mendidik anak laki-laki, salah satu sasarannya adalah anak laki-laki kita harus menjadi anak yang cerdas, tidak mudah bilang ‘terserah’, dalam arti mampu menjadi problem solver bagi masyarakat, menjadi ahli ilmu, dan ahli dalam bidang apapun. Sasaran berikutnya adalah anak laki-laki itu harus sabar, dalam arti tangguh dalam melewati kesulitan, tidak mudah stress, tidak pantang menyerah, dan tidak ‘lembek’.

Fokus pengasuhan anak lelaki. Salah satu fokus pengasuhan anak laki-laki adalah menjadi ahli ilmu (ulama) dan menjadi penegak agama, seperti yang dijelaskan dalam HR.Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Albani: Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.

Fokus lain dalam pengasuhan anak laki-laki adalah menjadikan anak kita menjadi ahli dalam bidang apapun tapi punya jiwa iqomatuddin, seperti yang tertuang dalam surat Asy Syura ayat 13: Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya..”

Sesuai dengan target pengasuhan, mendidik anak laki-laki adalah mendidik anak menjadi ‘nabi’. Karena targetnya adalah mendidik anak menjadi ‘nabi’ maka kita dapat belajar dari shiroh nabawiyah. Dari shiroh kita belajar ketika Rasulullah berusia 0-5 tahun, beliau Shalallahu Alaihi Wassalam mengalami sterilisasi Bahasa. Rasul ketika itu diasuh oleh Halimatus Sa’diyah di kampung Bani Sa’ad, diantaranya dikarenakan Bahasa Arab di kota Mekkah rusak, maka Rasul harus belajar bahasa ibu yang fasih, belum terkontaminasi, dan memiliki makna yang baik (kalimat Thoyyibah). Dengan perbaikan bahasa yang baik maka perilaku akan terjaga dengan baik. Seperti yang tertuang dalam Surat Al Ahzab ayat 70-71. Memperbaiki bahasa akan memperbaiki perilaku seseorang. Sebab setiap BAHASA punya nilai dan rasa. Begitupun bahasa ibu, maka dari itu fokuslah terhadap pendidikan bahasa ibu di usia anak 0 – 5 tahun. Buatlah program perdengarkan bahasa ibu dengan berdialog dan membacakan buku dengan target tercapai emotional bonding dan nalar.

Dari shiroh juga kita belajar ketika Rasulullah berusia 6 tahun, beliau Shalallahu Alaihi Wassalam mulai belajar menggembala kambing. Dan memang salah satu ciri kenabian adalah penggembala, seperti yang tertuang dalam Hadits Riwayat Bukhari, Tidaklah seorang NABI diutus kecuali pernah jadi penggembala kambing. Hikmah yang bisa didapat dari menggembala kambing diantaranya: Pathfinding (mengasah navigasi), Directing (mengarahkan /  memimpin), Controlling (mengontrol), Protecting (melindungi), dan Reflecting (melakukan evaluasi). Oleh karena itu ketika anak kita berusia 6 tahun kita bisa membuat program memelihara hewan, jika tidak mampu membuat program menggembala kambing, dengan target anak memiliki empati, kontrol diri, dan motorik.

Dalam ilmu parenting, usia terbaik dalam mengasuh anak adalah diusia 0-18 tahun, karena diusia tersebut Allah memberikan banyak sekali potensi dasar yang Allah suburkan diusia tersebut. Dan yang terbaik lagi dari usia 0-18 tahun adalah di usia 0 – 6/7 tahun.

Yang diharapkan dari anak laki-laki kita adalah ia mampu menjadi diri sendiri, seorang laki-laki sejati yang mampu menjadi sahabat dan pemimpin. Yang menjadi tantangan bagi kita adalah apakah anak laki-laki kita, kita tumbuhkan dengan baik dan apakah anak laki-laki kita, kita kembangkan dengan baik.

Dalam ilmu fathering, ada tiga hal penting dalam pengasuhan anak laki-laki yaitu jadikan anak laki-laki kita bahagia, percaya diri, dan mandiri. Hal ini bisa dilihat dari profil Nabi Ismail dalam Surat Ash Shafat ayat 102: Maka tatkala anak itu pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu?” Ia menjawab : “( 1 ) Wahai ayahku (BAHAGIA) ( 2 ) kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu (PERCAYA DIRI) ( 3 ) insha Allah ayah akan dapatiku termasuk orang-orang yang sabar (MANDIRI)”.

Tugas kita sebagai orang tua dalam menghebatkan anak laki-laki adalah memahami dan melakukan. Apa yang dipahami dalam menghebatkan anak laki-laki usia 0-7 tahun? Usia 0-7 tahun merupakan usia terbaik dalam persiapan anak laki-laki sepanjang hidupnya. Karena usia ini merupakan usia kritis dalam pengasuhan, usia ini merupakan periode emas tumbuh kembang, dan orang tua masih memiliki semangat membara.

Di usia 0-7 tahun, sasaran utama dalam menghebatkan anak laki-laki adalah cinta, kemudian membuat anak merasa aman dan nyaman sehingga tercapai ikatan khusus dengan anak. Usia 0-7 tahun adalah masa doktrin, masa-masa dimana kita menanamkan hal-hal baik sebanyak-banyaknya ke anak kita. Di usia ini bunda lebih maju dalam pengasuhan, ayah mendukungnya dengan menciptakan rasa aman dan mempercayai.

Yang harus kita pahami juga adalah tentang hormon kelaki-lakian. Pertumbuhan hormon kelaki-lakian anak usia 0-7 tahun sangatlah luar biasa. Kenapa kita harus memahami? Karena dengan memahami hormon kelaki-lakian anak kita, (1) kita bisa menghargai dan mengarahkan anak kita, (2) kita bisa melatih kompetisi, kerijalan, dan kelaki-lakian anak kita, (3) kita bisa melatih anak laki-laki kita menjadi pemimpin, dan lainnya. Untuk itu tugas kita dalam menanamkan peran kelaki-lakian diusia 0-7 tahun adalah melalui imajinasi (lewat buku, lewat cerita, lewat film, pakaian, mainan, perlakuan, dan imajinasi lainnya).

Kita juga perlu mempertajam pemahaman kita terhadap lingkungan karena pengaruh eksternal mulai kuat. Kita perlu menjaga pendengaran, penglihatan, dan hati nurani anak laki-laki kita dari pengaruh negatif eksternal, termasuk gadget dan media sosial. Kuatkan jalinan ayah bunda dengan anak laki-laki kita dengan memerankan multi peran. Sebagai orang tua, guru, fasilitator, dan penghibur bagi anak kita.

Kita juga perlu memahami otak anak laki-laki. Karena otak anak laki-laki memiliki keajaiban pertumbuhan. Dalam rahim, otak anak laki-laki berkembang sangat cepat. Ketika usia kehamilan 6 bulan, otak mulai mengenali suara dengan reaksi nendang, dorong, mutar. Ketika lahir, otak sepertiga dari hasil akhir. Ketika TK sampai SD terus dipenuhi latihan baca, tulis, dengar, dan bicara. Kita juga perlu memahami kalau otak anak laki-laki berkembang lebih lambat dari anak perempuan.

Apa yang perlu dilakukan untuk anak usia 0-7 tahun? Pertama, hubungan orang tua dengan Allah paling utama (teori parenting bukan segalanya). Kedua, berikan paling terbaik ditahap terbaik (orang tua, sekolah, dan lingkungan).

Beberapa hal penting di usia 0-7 tahun. Kesepakatan pola asuh antara ayah dan bunda, siapkan rujukan pengasuhan, cicil bayar hutang pengasuhan masing-masing.

Peran Ibu diusia 0-7 tahun. Pertama, membuat ikatan khusus dengan prinsip 5K (Kehangatan, kedekatan, kelekatan, keterikatan, dan keterlibatan) serta rasa aman dan nyaman. Kedua, membangun semua dasar (perkembangan spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan fisikal). Ketiga, simulasi ‘awal’ dengan memberikan ‘amunisi’ baik sebanyak-banyaknya.

Peran ayah diusia 0-7 tahun. Pertama, prioritaskan menjadi ayah dengan meluangkan waktu dan menambah ilmu. Kedua, aman dan nyamankan Ibu. Ketiga, terikat dan terlibat menguatkan apa yang sudah dilakukan Ibu. Keempat, modelling kelaki-lakian (senang, sedih, marah, sayang, takut, menghargai wanita, orang tua, tumbuhan, hewan, dll). Kelima, gulat (karena lewat gulat kita bisa mengajarkan empati, kontrol diri, dan hati nurani pada anak).

Demikian gambaran mendidik anak laki-laki usia dini. Semoga kita bisa menjadi ayah hebat dan ibu tangguh yang mampu mendidik anak-anak kita dengan pendidikan terbaik sesuai fitrahnya dan menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang juara dengan akhlak yang baik.

*Sumber: webinar Ustadz BendriJaisyurahman dan Ayah Irwan Rinaldi