Senin, 22 Maret 2021

Yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Anak Laki-Laki Usia 6 - 7 tahun

Setelah tuntas kelompok usiadibawah 2 tahun, kelompok usia 3 tahun, kelompok usia 4 tahun, dan kelompok usia 5 tahun, sekarang kita masuk ke kelompok kelima, yaitu apa yang sebaiknya ayah bunda lakukan ketika anak laki-laki berusia 6 - 7 tahun.

Ketika anak laki-laki memasuki usia 6 – 7 tahun, ia sudah bisa membedakan kanan kiri dan baik buruk. Diusia ini ayah bunda juga bisa menanamkan adab akhlak dan karakter baik ke anak laki-laki ayah bunda. Ayah bunda juga bisa mengajarkan dan membiasakan untuk berpikir dan berdiskusi.

Perkembangan Anak Diusia 6 – 7 Tahun

Kemampuannya dalam menginterpretasi ucapan orang dewasa masih sangat literal. Ia masih belum paham jika disindir. Ia perlu kata-kata atau kalimat yang PENDEK dan SEDERHANA. Ia masih belum mengerti ketika gurunya berkata pada supir jemputan “Pak, kita lewat jalan tikus aja, supaya lebih cepat sampainya.” Ia akan langsung membayangkan jalan yang becek, kotor, bau dan membayangkan tikus yang hidupnya jorok. Ia langsung berkomentar, “ Jangan bu, jalan tikus itu kan kotor dan bau. Aku nggak mau lewat jalan tikus.”

Ia sangat percaya pada GURUnya, pada ilmu yang gurunya miliki. Apa yang gurunya katakan itu yang benar. Hal ini kadang membuat kesal ayah bunda karena ia tidak mau mengerjakan tugas jika tidak dengan cara yang diajarkan gurunya.

Ia senang bekerja KELOMPOK, tapi ia suka kesal dengan teman-temannya yang maunya menang sendiri. Ayah bunda perlu mengajarkan ia bagaimana CARANYA BEKERJA DAN BELAJAR DALAM KELOMPOK. Ia perlu berlatih bagaimana caranya berbagi tugas dengan teman, berbicara dan mendengarkan pendapat teman, agar ia lebih terampil bekerja sama. Ia juga perlu masukan dari ayah bunda apa yang masih harus ia perbaiki saat ia bekerja dalam kelompok.

Ia senang MENGADU jika ia melihat ada perbuatan temannya yang tidak baik. Ia sangat senang menilai temannya dengan kategori BAIK dan BURUK. Ia tahu hal ini tidak baik untuk dilakukan tapi ia belum tahu bagaimana cara menilai orang lain.

Ia perlu dilatih untuk tidak menilai orang lain atas baik atau buruk tapi lebih kepada cocok atau tidak cocok perilaku temannya dengan situasi. Ia juga perlu ATURAN YANG JELAS agar ia dapat berperilaku baik.

Ia senang diperhatikan SIKAP POSITIFNYA saja.

Sikapnya lebih TENANG, lebih banyak DIAM dan lebih TERATUR daripada tahap sebelumnya. Ia sudah menguasai keterampilan akademis dan siap untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata sehari-hari – membaca buku sendiri, menggunakan matematika di dalam kehidupannya.

Penampilannya sehari-hari LEBIH SERIUS, banyak berpikir dan kadang SANGAT PEKA perasaannya. Ia dapat tiba-tiba berubah perasaannya dari bahagia menjadi sedih dalam WAKTU SINGKAT. Ia mulai PUNYA SAHABAT walau kadang persahabatannya putus setelah tiga hari tapi putusnya hubungan persahabatan dapat membuatnya hancur.

Ia sudah mampu melakukan perenungan mengapa dapat putus persahabatannya dengan temannya. Tapi ia masih membutuhkan BANTUAN untuk MEMAHAMI KESALAHANNYA. Ia akan cepat memahami kesalahannya jika ayah bunda memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti : Apa yang terjadi? Bagaimana kira-kira perasaan temannya itu? Bagaimana ia dapat memperbaikinya?

Ia sekarang sudah dapat DUDUK LEBIH LAMA mendengarkan ayah bunda berbicara tapi jangan manfaatkan kemampuannya ini dengan membuat ia selalu duduk mendengar saja. Ia tetap perlu untuk BERGERAK dan melakukan eksplorasi.

Ia sangat suka bekerja dalam KELOMPOK. Ia kadang tertekan juga dengan teman-teman sebayanya. Ia akan berusaha keras untuk menjadi teman yang baik agar ia tetap menjadi bagian dari teman-temannya.

Kemampuannya untuk memahami hal atau KONSEP YANG ABSTRAK seperti konsep matematika semakin baik karena ia sudah pandai dalam melakukan klasifikasi, memahami angka dan hubungan antar angka.

Hal ini juga membuatnya sering mengelompokkan teman-temannya yang berbeda dengan ’kamu’ misalnya “eh Nadin kamu jangan di sini, kamu kan nggak kursus piano …” atau “ kita di sini kelompok anak perempuan, anak laki jangan di sini, memangnya kamu tidak malu main sama anak perempuan …”

Yang Ayah Bunda Sebaiknya Lakukan

Ia masih SULIT menerima perbedaan. Ia hanya mau bermain dengan teman-teman yang ADA KESAMAANNYA dengannya. Ayah bunda harus MELATIHNYA untuk dapat melihat bahwa setiap orang diciptakan berbeda dan masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ayah bunda harus lebih banyak memperhatikan SIKAP POSITIFNYA.

Kalau ada sesuatu YANG BARU tolong agar ia DISIAPKAN dan DIBERI PEMAHAMAN lebih dahulu karena ia tidak suka PERUBAHAN TANPA PERSIAPAN.

Demikian yang sebaiknya dilakukan ketika anak laki-laki kita berusia 6 - 7 tahun. Semoga kita bisa menjadi ayah hebat dan ibu tangguh yang mampu mendidik anak-anak laki-laki kita dengan pendidikan terbaik sesuai fitrahnya dan menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang juara dengan akhlak yang baik.

*Sumber : Webinar Ayah Irwan Rinaldi dan Ustadz Bendri Jaisyurrahman

 

Tidak ada komentar: