Sabtu, 03 Oktober 2020

Ayahku Pahlawanku

Tema kelima dalam serial ayah hebat kali ini mengangkat topik Ayahku Pahlawanku. Sebelum masuk kedalam topik mari kita coba simak Quran Surat Thaha ayat 124 berikut ini:

وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.

Sempit dalam pengertian ayat diatas bukan hanya sempit harta. Mungkin saja seseorang bergelimang harta, jabatannya bagus, tapi hatinya gelisah. Itulah makna sempit yang lain. Itulah neraka dunia.

Tugas ayah adalah bagaimana membebaskan keluarganya dari neraka dunia dan neraka akhirat yaitu bagaimana mereka bisa menikmati hidup meskipun corona sedang mewabah. Dimana anggota keluarga masih bisa tersenyum, optimis, makin kuat ikatan dengan ayah, makin baik ibadahnya, dan lainnya..

Bagaimana ayah bisa menjalankan peran qaulan sadīdā?

Ayahku pahlawanku adalah ayah yang mampu melipur lara dan kesedihan anaknya. Salah satu ciri fatherman adalah ayah selalu hadir saat anak mengalami kesedihan, itu adalah salah satu ciri khas dari kepahlawanan. Salah satu gambaran ideal dari laki-laki bagi anak jaman now adalah ayah yang selalu menyeka air matanya, ini adalah mengapa salah satu sosok ayah yang menjadi buah kecerdasan adalah ayah menjadi sosok yang mampu memahami kebutuhan dasar anak yaitu kebutuhan emosi. Kebutuhan emosi anak yaitu ketika anak mendapatkan ayah yang siap menjadi konselor bagi anak. Ayah yang siap hadir ketika anak mengalami emosi-emosi negatif.

Ada dua situasi yang kalau ayah bisa hadir dalam situasi ini, maka ayah akan menjadi ayah yang heroik, ayahku pahlawanku, meskipun saat itu ayah sedang sibuk atau tidak hadir secara fisik.

Situasi Pertama, ayah hadir disaat anak sedang sedih, kehadiran ayah saat anak sedang sedih bukan hanya hadir secara fisik, akan tetapi juga hadir secara psikis. Kehadiran ketika anak memahami kalau air matanya bukan sesuatu yang salah dan dia mendapatkan sandaran jiwa disaat dia sedih. Itu hal lumrah bagi anak dan jangan menganggap anak yang nangis adalah anak yang cengeng, karena itu adalah bagian dari kecerdasan emosinya. Justru anak yang tidak menangis bisa mengakibatkan anak tersebut menjadi anak yang tidak peka secara sosial. Seperti kasus yang terjadi seorang anak wanita yang membunuh balita dan dengan percaya dirinya balita tersebut dimasukkan kedalam lemari. Lalu dengan tenangnya anak tersebut mendatangi polisi dan mengatakan ia baru membunuh. Ketika ia berbicara seperti itu, ia sejatinya tidak memiliki ikatan atau hubungan emosi yang bagus dengan orang lain. Maka salah satu tantangan ayah adalah bagaimana mengeluarkan emosi-emosi negatif pada anak, salah satunya ketika anak sedang sedih, sebab ketika anak sedang sedih, anak butuh sandaran jiwa. Dan siapa yang hadir saat itu, maka dialah superheronya.

Salah satu yang dilakukan Rasulullah adalah bagaimana Rasulullah begitu peka ketika ada seorang anak yang bernama Abu Umair (anak dari Talhah dan merupakan sepupu Anas Bin Malik) yang mengalami kesedihan ketika burung pipitnya mati dan Rasulullah sampai menyempatkan untuk datang dan menyapa sambil mengatakan,”Ya Abu Umair, ada apa dengan burung pipitmu?” Abu Umair menjawab,”Burung pipitku mati ya Rasulullah” Maka ketika ia menangis menunjukkan kesedihannya, disitulah Rasulullah sama sekali tidak menyepelekan kesedihannya.

Syaikh Utsaimin dalam nasihatnya terhadap orang tua, mengingatkan agar orang tua membiarkan anak mengekspresikan kesedihannya, karena ketika ia bisa mengeluarkan kesedihannya ia akan menjadi pribadi yang peka. Kecerdasan ayah dalam memahami anak yang sedih adalah kecerdasan memahami golden moment yang bernama memorable moment. Salah satu memorable moment dalam kehidupan anak adalah ketika dia sedih dia tahu kepada siapa dia meneteskan air matanya dan menceritakan masalahnya. Hindari memberikan gadget dan berusahalah untuk menghiburnya semaksimal yang ayah bisa. Meskipun ayah mungkin mengalami kebingungan ketika harus memberikan solusi dan berusaha membuat tenang anak tapi usaha ayah akan selalu direkam anak kalau ayah selalu ada disaat anak sedang sedih. Inilah momen yang mahal. Jangan biarkan momen ini diserahkan ke asisten rumah tangga atau gadget.

Situasi yang kedua adalah momen ketika anak sedang sakit. Sakit adalah hal yang membuat fisik dan psikis anak lemah, itulah kenapa sapaan ayah ketika anak sakit mampu membuat anak merasa diperhatikan. Rasulullah menjadikan momen sakit untuk momen berdakwah kepada orang yang sakit, itulah kenapa Rasulullah tidak pernah absen menjenguk orang yang sakit bahkan selalu menjadi yang pertama. Oleh karena itu kalau ada anak sakit jangan kita cuek. Jangan mentang-mentang kita banyak duit kita kurang memperhatikan anak kita karena merasa sudah cukup memberikan biaya kebutuhannya selama anak kita sakit, karena yang dibutuhkan adalah perhatian ayah, minimal kalau ayah tidak bisa hadir, ayah senantiasa menanyakan keadaan anak. Ketika ayah menanyakan, minimal anak mendengar telepon dari ayah dan anak merasa mendapatkan perhatian. Kita bisa melakukan apa yang dicontohkan Rasul, yaitu mendoakan anak. Mendoakan anak merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kepedulian kita kepada anak. Kalau kita ingin membuat anak terpukau, hindari menasihati anak dan cukup mendoakan. Ayah bisa mendoakan disepertiga malam atau ayah bisa mendoakan anak didepan anak tersebut.

Kata Imam Nawawi mendoakan anak langsung didepannya memberikan tiga pengaruh yaitu mengajarkan tauhid kepada anak, memberitahukan kepedulian kita kepada anak, dan memberitahu harapan ayah. Semoga kita bisa menjadi pahlawan yang baik bagi anak-anak kita.

 

Tidak ada komentar: