وَمَنْ اَعْرَضَ
عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
اَعْمٰى
Dan barang siapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami
akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.
Sempit dalam pengertian ayat
diatas bukan hanya sempit harta. Mungkin saja seseorang bergelimang harta,
jabatannya bagus, tapi hatinya gelisah. Itulah makna sempit yang lain. Itulah
neraka dunia.
Tugas ayah adalah bagaimana
membebaskan keluarganya dari neraka dunia dan neraka akhirat yaitu bagaimana
mereka bisa menikmati hidup meskipun corona sedang mewabah. Dimana anggota
keluarga masih bisa tersenyum, optimis, makin kuat ikatan dengan ayah, makin
baik ibadahnya, dan lainnya..
Bagaimana ayah bisa menjalankan
peran qaulan sadīdā?
Ayahku pahlawanku adalah ayah
yang mampu melipur lara dan kesedihan anaknya. Salah satu ciri fatherman adalah
ayah selalu hadir saat anak mengalami kesedihan, itu adalah salah satu ciri
khas dari kepahlawanan. Salah satu gambaran ideal dari laki-laki bagi anak
jaman now adalah ayah yang selalu menyeka air matanya, ini adalah mengapa salah
satu sosok ayah yang menjadi buah kecerdasan adalah ayah menjadi sosok yang
mampu memahami kebutuhan dasar anak yaitu kebutuhan emosi. Kebutuhan emosi anak
yaitu ketika anak mendapatkan ayah yang siap menjadi konselor bagi anak. Ayah
yang siap hadir ketika anak mengalami emosi-emosi negatif.
Ada dua situasi yang kalau ayah
bisa hadir dalam situasi ini, maka ayah akan menjadi ayah yang heroik, ayahku
pahlawanku, meskipun saat itu ayah sedang sibuk atau tidak hadir secara fisik.
Situasi Pertama, ayah hadir disaat anak sedang sedih, kehadiran
ayah saat anak sedang sedih bukan hanya hadir secara fisik, akan tetapi juga
hadir secara psikis. Kehadiran ketika anak memahami kalau air matanya bukan
sesuatu yang salah dan dia mendapatkan sandaran jiwa disaat dia sedih. Itu hal
lumrah bagi anak dan jangan menganggap anak yang nangis adalah anak yang
cengeng, karena itu adalah bagian dari kecerdasan emosinya. Justru anak yang
tidak menangis bisa mengakibatkan anak tersebut menjadi anak yang tidak peka
secara sosial. Seperti kasus yang terjadi seorang anak wanita yang membunuh
balita dan dengan percaya dirinya balita tersebut dimasukkan kedalam lemari.
Lalu dengan tenangnya anak tersebut mendatangi polisi dan mengatakan ia baru
membunuh. Ketika ia berbicara seperti itu, ia sejatinya tidak memiliki ikatan
atau hubungan emosi yang bagus dengan orang lain. Maka salah satu tantangan
ayah adalah bagaimana mengeluarkan emosi-emosi negatif pada anak, salah satunya
ketika anak sedang sedih, sebab ketika anak sedang sedih, anak butuh sandaran
jiwa. Dan siapa yang hadir saat itu, maka dialah superheronya.
Salah satu yang dilakukan
Rasulullah adalah bagaimana Rasulullah begitu peka ketika ada seorang anak yang
bernama Abu Umair (anak dari Talhah dan merupakan sepupu Anas Bin Malik) yang
mengalami kesedihan ketika burung pipitnya mati dan Rasulullah sampai
menyempatkan untuk datang dan menyapa sambil mengatakan,”Ya Abu Umair, ada apa
dengan burung pipitmu?” Abu Umair menjawab,”Burung pipitku mati ya Rasulullah”
Maka ketika ia menangis menunjukkan kesedihannya, disitulah Rasulullah sama
sekali tidak menyepelekan kesedihannya.
Syaikh Utsaimin dalam nasihatnya
terhadap orang tua, mengingatkan agar orang tua membiarkan anak mengekspresikan
kesedihannya, karena ketika ia bisa mengeluarkan kesedihannya ia akan menjadi
pribadi yang peka. Kecerdasan ayah dalam memahami anak yang sedih adalah
kecerdasan memahami golden moment
yang bernama memorable moment. Salah
satu memorable moment dalam kehidupan
anak adalah ketika dia sedih dia tahu kepada siapa dia meneteskan air matanya
dan menceritakan masalahnya. Hindari memberikan gadget dan berusahalah untuk
menghiburnya semaksimal yang ayah bisa. Meskipun ayah mungkin mengalami
kebingungan ketika harus memberikan solusi dan berusaha membuat tenang anak
tapi usaha ayah akan selalu direkam anak kalau ayah selalu ada disaat anak
sedang sedih. Inilah momen yang mahal. Jangan biarkan momen ini diserahkan ke asisten
rumah tangga atau gadget.
Situasi yang kedua adalah momen ketika anak sedang sakit. Sakit
adalah hal yang membuat fisik dan psikis anak lemah, itulah kenapa sapaan ayah
ketika anak sakit mampu membuat anak merasa diperhatikan. Rasulullah menjadikan
momen sakit untuk momen berdakwah kepada orang yang sakit, itulah kenapa
Rasulullah tidak pernah absen menjenguk orang yang sakit bahkan selalu menjadi
yang pertama. Oleh karena itu kalau ada anak sakit jangan kita cuek. Jangan
mentang-mentang kita banyak duit kita kurang memperhatikan anak kita karena
merasa sudah cukup memberikan biaya kebutuhannya selama anak kita sakit, karena
yang dibutuhkan adalah perhatian ayah, minimal kalau ayah tidak bisa hadir,
ayah senantiasa menanyakan keadaan anak. Ketika ayah menanyakan, minimal anak
mendengar telepon dari ayah dan anak merasa mendapatkan perhatian. Kita bisa
melakukan apa yang dicontohkan Rasul, yaitu mendoakan anak. Mendoakan anak
merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kepedulian kita kepada anak. Kalau
kita ingin membuat anak terpukau, hindari menasihati anak dan cukup mendoakan.
Ayah bisa mendoakan disepertiga malam atau ayah bisa mendoakan anak didepan
anak tersebut.
Kata Imam Nawawi mendoakan anak
langsung didepannya memberikan tiga pengaruh yaitu mengajarkan tauhid kepada
anak, memberitahukan kepedulian kita kepada anak, dan memberitahu harapan ayah.
Semoga kita bisa menjadi pahlawan yang baik bagi anak-anak kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar