Pertama, knowing or recognize
your children, kita harus mengenal dan memahami anak kita secara
psikologis dan perkembangan. Contoh, tidak akan begitu bermakna jika ayah
bersama anak ayah yang berusia 6 tahun, tetapi ayah tidak paham perkembangan
anak ayah di usia 6 tahun. Atau ketika ayah membicarakan sesuatu ke anak usia
15 tahun keatas, ayah tidak paham dengan perkembangan anak usia 15 tahun
keatas. Apa yang terjadi kalau ayah tidak paham? Anak-anak akan merasa ayah
dekat secara fisik, tapi ayah tidak dekat secara psikologis.
Contoh perkembangan psikologis
anak usia dibawah 10 tahun yang harus kita pahami adalah anak usia tersebut
gampang berubahnya dan tidak tetap. Ukuran yang baik untuk anak usia dibawah 10
tahun adalah yang baik itu adalah yang enak dan yang buruk adalah yang tidak
enak. Pengaruh eksternal anaka diusia dibawah 10 tahun sangat kuat. Yang harus
ayah lakukan jika memiliki anak usia dibawah 10 tahun adalah 1) Perhatikan
tingkah laku, 2) Berikan pujian dan penghargaan, 3) Jadilah teladan untuk anak.
Perkembangan psikologis untuk
anak usia 10-15 tahun yaitu, 1) tingkah laku mulai mampu membedakan baik dan
buruk, 2) Luwes karena mulai kenal dunia luar, 3) Tingkah laku masuk
tahapkebiasaan dan berkembang jadi karakter kepribadian, 4) Mulai
berkonsentrasi ke masa depan. Yang harus ayah lakukan,1) Selesaikan masalah
dengan dialog, 2) Pengimbangan bukan instruksi, 3) Pelibatan bukan pemaksaan.
Sedangkan perkembangan psikologis
untuk anak usia 15 tahun keatas yaitu, 1) Mulai kuat nilai-nilai kebenaran,
kebaikan, dan keindahan, 2) Tanggung jawab mulai tinggi 3) Nilai-nilai individu
dan sosial mulai ada secara utuh dalam kepribadian, 4) Tingkah laku sudah mulai
kuat dan cenderung bersifat tetap, 5) Anak merasa memiliki kebebasan lebih
banyak dalam memilih dan menentukan kepribadian. Yang harus ayah lakukan adalah
kuatkan kepribadian dan agama anak.
Kedua, komitmen, apa yang ayah katakan harus ayah lakukan, ayah
harus terikat. Komitmen harus diverbalkan dan meliputi komitmen terhadap waktu,
komitmen terhadap kesepakatan, komitmen terhadap daily activity yang sudah dibuat bersama. Untuk menjaga komitmen,
ayah bisa meminta tolong ke orang sekitar untuk mengingatkan komitmen yang
sudah dibuat, misalnya pasangan atau yang lainnya.
Ketiga, konsisten, semua komitmen yang ayah buat harus ayah lakukan
secara konsisten. Salah satu yang menggoda konsistensi adalah mood, hobi, dan dukungan keluarga. Oleh
karena itu ayah harus mengendalikan mood,
meminta dukungan keluarga, dan berhati-hatilah dengan hobi ayah yang mampu
mengganggu komitmen dan konsistensi.
Semoga kita bisa menjadi Ayah
Hebat bagi anak kita dan usia psikologis anak kita lebih dewasa dibanding usia
biologis anak kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar