Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ
بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
Dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. (QS. Al-Hujurat :
12)
Terlebih di bulan suci Ramadhan
ini, jangan sampai yang lebih sering keluar dari lisan kita adalah nama dan aib
manusia dibanding nama-nama Allah dan berdzikir padaNya.
...والذاكرين الله كثيرا
والذاكرات اعد الله لهم مغفرة واجرا عظيما
"... dan laki-laki serta
wanita yang banyak berdzikir kepada ALLAH, ALLAH telah menyiapkan ampunan dan
pahala yang besar untuk mereka." (QS. Al-Ahzab: 35)
Ketika seorang hamba menikmati
saat-saat berdzikir dan melafazhkan asma-Nya, niscaya ia tidak akan mau
menukarnya dengan membicarakan manusia, karena seorang pencinta lebih tertarik
membicarakan kekasihnya dibanding pihak lain.
Lalu bagaimana dengan seorang
hamba yang jatuh cinta pada Rabb-nya?!
Ibnu 'Aun -rahimahullah- dalam As
Siyar 6/369, mengungkapkan,
"Membicarakan orang adalah
sebuah penyakit dan berdzikir kepada ALLAH adalah sebuah obat"
Mari sibukkan lisan dengan
berdzikir daripada membicarakan aib orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar