Minggu, 15 November 2020

Salah Satu Ayah Hebat Itu Bernama Abdulmanap Nurmagomedov


Today I want to say this is my last fight. No way am I coming here without my father. When UFC comes to me about Justin [Gaethje] I spoke with my mother for three days. She didn't want me to fight without my father. I promised to her this was going to be my last fight and if I give her my word, I have to follow through with this.

Be close to your parents because one day you never know what's going to happen

Pernyataan Khabib Nurmagomedov di oktagon untuk pensiun dari dari ajang UFC sesaat setelah bertarung dengan Justin Gaethje sempat membuat saya kaget, karena Khabib pensiun justru disaat dia berada pada top performance. Akan tetapi ketika saya melihat alasan kenapa Khabib pensiun dini di ajang yang membesarkannya, saya pun mengerti dan langsung berpikir kalau orang tua Khabib pastilah orang hebat. Apalagi setelah melihat posting pertamanya di Instagram setelah pensiun… Khabib tidak pesta merayakan kemenangannya, akan tetapi justru posting ucapan terimakasih ke ayahnya dengan pesan yang sarat makna.. “When Allah with you, nobody can broke you, nobody… Thanks Father for everything, you teach all my life, may Allah grant you the highest Paradise

Ayah Khabib pastilah ayah hebat dimata anak-anaknya karena bisa menanamkan banyak nilai positif dimata anaknya, hal ini bisa dilihat dari beberapa postingan Khabib lainnya tentang bagaimana dia sangat menghormati Abdulmanap Nurmagomedov, ayahnya.. “Without good fathers there is no good parenting despite all schools – The quote is not mine.. but I totally agree with it” atau “Father is the pillar of life

Lalu siapakah Abdumanap Nurmagomedov? Apa yang sudah dilakukannya hingga beliau begitu dihormati anak-anaknya dan mampu mencetak anak juara?

Abdulmanap Nurmagomedov lahir di Sildi, Dagestan, Uni Soviet, 10 Desember 1962. Beliau merupakan pelatih sambo ternama Dagestan yang merupakan juara sambo dan judo. Seperti dilansir Yandex, Abdulmanap telah menelurkan 18 juara dunia, enam di antaranya merupakan juara dunia gulat gaya bebas dan sisanya merupakan juara dunia mixed martial arts. Beliau juga merupakan ayah sekaligus pelatih Khabib Nurmagomedov yang merupakan atlet pound for pound nomor 1 UFC. Selain Khabib banyak juara dunia sambo dari Rusia yang merupakan anak asuh Abdulmanap. Dalam dunia gulat bebas Hasan Magomedov, Dabadan Omarov, dan Saidbek Darbisyev, adalah tiga dari enam juara dunia yang pernah dilatih Abdulmanap. Pada September 2019, Abdulmanap Nurmagomedov masuk dalam daftar rekor juara sambo Rusia.

Dalam mencetak juara Abdulmanap sudah membuat roadmap untuk mencetak anak-anak juara yang berkarakter, contohnya adalah Khabib. Kita bisa melihat dari apa yang dilakukan Abdulmanap dalam melatih Khabib.

Menanamkan kedisiplinan. Meski selalu melatih gulat dan bertarung, namun Abdulmanap tetap mengajarkan kedisiplinan dalam berbagai hal. Termasuk soal prinsip. Ia bahkan mewanti-wanti anaknya itu untuk melakukan pukulan hanya di pertandingan saja. "I warned him. For me, discipline comes first. You do whatever you want in the Octagon, but outside, this is the border of civilians, where there are children, women, strangers" Masalah kedisiplinan ini juga disampaikan Javier Mendez, "Apa yang saya tidak punya adalah kemampuan ayah Khabib sebagai motivator yang besar… Dia menawarkan kedisiplinan, kepercayaan dan juga rasa menghormati. Saya juga mempunyai masalah yang sama, jadi saya tahu betul seperti apa rasanya. Anda sudah pasti tidak ingin membuat dirinya kecewa,"   Abdulmanap juga membiasakan Khabib dan saudaranya berolahraga setiap pagi. Itu adalah sebuah keharusan. Ia biasa menyuruh Khabib untuk naik turun gunung.

Menanamkan pentingnya agama dalam menjalani kehidupan. Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan Khabib dan anak asuhnya ketika menang yang selalu menunjukkan jarinya keatas yang bisa diartikan “Semua kesuksesan ini karena Allah, bukan karena saya pribadi.” Atau postingan Khabib mengenai Surat Al Isra ayat 23 yang ditutup “Ridha Tuhan itu di dalam ridhanya orang tua, dan murka Allah itu di dalam murka orang tua.” Atau yang baru-baru ini tentang bagaimana postingan Khabib mengenai Macron setelah apa yang terjadi di Perancis.

Melatih Khabib bertarung dengan beruang. Abdulmanap ternyata memiliki alasan tersendiri mengapa ia memilih beruang untuk menjadi lawan bertarung Khabib. Sebab, Abdulmanap tak melihat adanya anak-anak seusia Khabib yang mampu menandingi putranya tersebut. Selain itu, bergulat melawan beruang juga dianggap Abdulmanap akan membentuk mental bertarung Khabib. Benar saja, ketika dewasa, Khabib tak memiliki rasa takut untuk menghadapi petarung mana pun. “Pertama, seorang ayah selalu ingin memeriksa kemampuan anaknya. Sangat disayangkan bahwa tidak ada perkelahian yang lebih menarik ketika dia masih muda. Pada akhirnya, ini ujian karakter yang lebih dari sekadar olahraga,” ujar Abdulamanap ketika masih hidup.

Berkorban demi membuat tempat berlatih dirumah. Mengingat kondisi Dagestan, tempat tinggalnya, yang rawan konflik, Abdulmanap berusaha keras membuat ruang gym di dalam rumah untuk digunakan sebagai tempat berlatih, sekalipun harus menjual empat lembunya.

Mengajarkan ketegasan kepada Khabib memasuki usia remaja. "Setelah [anak-anak] berusia 15-16 tahun, saya bersikap tegas kepada siapa pun, termasuk Khabib," ujar Abdulmanap dilansir Russia Today.

Mengajarkan bahasa universal sebagai bekal masa depan. Harus diakui bahwa Abdulmanap adalah seorang yang visioner. Ia tahu bahwa anak-anaknya memiliki bekat untuk menjadi petarung hebat, maka ia menyuruh anak-anaknya untuk belajar Bahasa Inggris  dan Bahasa asing lain agar lancar dalam berkomunikasi dan mempermudah melebarkan sayapnya. Hal ini pun berhasil.. Kita bisa lihat pada case Khabib, pada awal bertarung Khabib masih menggunakan bahasa Rusia untuk wawancara. Dia bahkan membutuhkan jasa penerjemah untuk menemaninya dalam hal berkomunikasi selama di Amerika Serikat. Kini, Khabib sudah lancar dalam berbahasa Inggris. Khabib bahkan juga sudah bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Turki dengan baik.

Itulah beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kisah Abdulmanap Nurmagomedov, semoga kita juga bisa menjadi ayah hebat yang melahirkan anak-anak juara seperti Abdulmanap Nurmagomedov. Anak juara yang berprestasi, mampu menjadi pemimpin bagi masyarakat, dan baik akhlaknya.

Tidak ada komentar: