Setelah romansa bersama jeram dan makan siang, kami kembali berkumpul dilapangan untuk melakukan aktifitas lainnya. Kami mulai siang ini dengan berfoto bersama dahulu sebelum membakar kembali kalori kami. Diawali dengan foto bersama setiap fungsi dan jabatan hingga foto tim sumatera secara keseluruhan.
Setelah berfoto, aktifitas pembakaran kalori pun dimulai kembali. Dibuka dengan pemanasan untuk melemaskan otot-otot kami yang telah lama kaku karena tidak sering dilatih dan mungkin terkejut oleh ulah jeram sebelumnya. Setelah pemanasan, kelompok kemudian dibagi dua, kami akan melakukan peperangan secara kolosal dan saling membunuh. Kami adalah para samurai yang menggunakan jari tangan kami sebagai senjatanya. Oleh karena itu pertempuran ini dinamakan sebagai Finger Samurai!!. Masing-masing kelompok berdiskusi panjang memutuskan strategi yang akan digunakan untuk memenangi pertempuran berdarah ini. Setelah memutuskan strategi yang digunakan, kami pun menetapkan nama binatang sebagai sandi pertempuran.
Pertempuran siap dimulai. Kedua kelompok saling memandang dan tidak mau kalah. Mata kami saling menatap. Senjata sudah disiapkan. Dan pertempuran pun dimulai. Seraaaang... Dan komando menyebutkan sandi pertempuran kami.. nyeeettt.... Lawan tidak mau kalah dengan menggunakan sandi gajah... Jari kami siap bertempur.. Dan disaat jari ini ingin menghabisi lawan, sandi kami tiba-tiba berubah.. jiiiiing... Dan lawan kami pun protes karena taktik kami... Ketipu deeeh... Hingga pertempuran diulang kembali hingga dua kali. Dan akhirnya karena kalah, kami pun siap memberikan pijatan terbaik kami untuk lawan kami.
Selesai menjadi samurai, kelompok kemudian dibagi kembali menjadi 6 kelompok, untuk memulai petualangan selanjutnya. Petualangan pun dimulai, diawali dengan aktifitas memasukkan ban karet ke dalam kayu yang terpancang setinggi orang dewasa, dimana ban tersebut sudah dipasang jaring sebagai perangkap dan kami dibekali kumpulan kayu dengan panjang yang tidak sama sebagai alat bantu kami. Jaring sengaja dipasang dan tidak boleh tersentuh oleh kayu yang terpancang dan kayu alat bantu kami. Tangan kami juga dilarang digunakan untuk memegang ban tersebut. Setelah dua kali mencoba kelompok kami pun berhasil menyelesaikan permainan ini. Dan bersiap melanjutkan ke petualangan selanjutnya. Akan tetapi, dimana dan seperti apa petualangan selanjutnya?
Untuk menuju ke permainan selanjutnya, kami pun harus mencari lokasi permainan selanjutnya dengan mencari petunjuk-petunjuk yang ada di jalan. Petunjuk bisa berupa tali rafia warna warni, kertas, atau apapun. Petualangan dilanjutkan kembali, di tengah perjalanan menuju kelokasi yang dicari, kami menemukan kebun jagung yang rasanya sayang jika tidak diabadikan.
Setelah mencari sekian waktu, tibalah kami ke lokasi permainan selanjutnya. Di lokasi ini, kami dibekali tali tambang plastik, hulahup, dan potongan botol air mineral. Kami ditugaskan menyelamatkan bom bola dari dalam tabung dengan menggunakan alat tersebut, akan tetapi karena sekitar wilayah tersebut steril, maka kami pun hanya boleh melakukannya diluar wilayah steril tersebut dan tidak dibolehkan masuk ke dalam wilayah... Setelah berpikir sejenak, proses dimulai dan kami berhasil mengeluarkan bom dengan waktu yang sangat cepat. Sehingga kami bisa melanjutkan petualangan kembali menuju ke titik akhir permainan. Sesampainya di titik akhir, kami kembali istirahat sejenak untuk berganti pakaian, makan malam, atau sekedar canda gurau sebelum melanjutkan ke aktifitas berikutnya.
Ba'da isya, kami berkumpul di sekitar tenda yang rencananya akan kami gunakan untuk tidur dimalam hari. Kayu-kayu mulai dari ukuran besar hingga kecil bertumpuk ditengah dan api unggun pun dimulai. Canda gurau mewarnai acara api unggun ini dengan diselingi pengumuman kelompok terbaik arung jeram dan jejak petualang sebelumnya. Dan ternyata untuk jejak petualang, kelompok kami adalah yang terbaik karena mengumpulkan poin paling tinggi... Mahkota daun pun siap dipakai perwakilan kami... Hoorrraayyy...
Setelah acara api unggun, sejatinya kami dibebaskan untuk istirahat. Akan tetapi karena masih ingin beromansa, banyak dari kami yang berkumpul di pendopo untuk sekedar bertukar gelak tawa atau menyanyikan lagu riang gembira. Begitu riangnya hingga tak terasa waktu tiba-tiba sudah menginjak subuh. Sehingga kami beristirahat sejenak setelah subuh karena harus kembali ke kota masing-masing menjelang siang. Sekitar pukul 10 pagi kami mulai berkemas-kemas untuk kembali ke kota-masing-masing. Kami berpisah dengan membawa pengalaman mengarungi jeram dan berpetualang yang sangat mengasyikkan. Petualangan tim sumatera yang rasanya akan sulit diulangi karena sekarang wilayah kami sudah terbagi menjadi 2 area.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar