Sudah sekitar 10 hari lebih saya batuk-batuk. Tak kurang dari 2 botol obat batuk dan beberapa obat lain saya habiskan akan tetapi sang batuk masih senang, terkesan posesif, dan enggan pergi dari tenggorokan saya. Entah hal menarik apa yang terdapat dalam rongga mulut ini sehingga membuat batuk jatuh cinta kepadanya. Sampai dua hari yang lalu, ketika saya pulang ke rumah orang tua setelah review, sang batuk akhirnya mulai memalingkan cintanya dan pergi dari tenggokan saya.
Melihat putranya diganggu oleh batuk, orang tua saya membuat sebuah minuman mujarab berbahan baku dari kencur, ya... kencur... Dan hasilnya sungguh mujarab. Alhamdulillah, batuk pun segera pergi dari kerongkongan tercinta. Selidik punya selidik, ternyata sebelum saya sudah ada 2 keponakan saya yang merasakan saktinya kencur terhadap batuk, yaitu Akmal dan Kiarra. Sekian waktu batuk menggerogoti mereka hingga datanglah kencur untuk mengusirnya.
Kencur merupakan suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat yang tumbuh subur didataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Si kecil serbaguna ini dapat dipakai sebagai bahan baku jamu (obat tradisional), fitofarmaka, industry kosmetika, penyedap makanan dan minuman, rempah, serta bahan campuran saus rokok kretek.
Bagaimana sehingga kencur bisa menaklukkan batuk. Saya akan berbagi rahasianya kepada anda. Yang anda butuhkan sekarang adalah 3 ruas jari kencur dan 1 sendok teh madu. Cara meraciknya adalah: 1, Cuci bersih kencur sambil dikerok kulitnya yang hitam. 2, Parut kencur tersebut. 3, Setelah diparut, parutan kencur ditambah air matang dua sendok makan sambil diremas-remas. 4, Saring hasil remasan parutan tadi. 5, Beri madu lalu ratakan madu dengan air hasil saringan tadi. 6, Kencur siap diminum dengan tidak lupa membaca doa. InsyaAllah anda akan merasakan manfaatnya juga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar