Lebih dari 4 tahun yang lalu saya masih ingat kalau saya pernah mengisahkan hal ini kepada seseorang yang pernah menjadi sangat istimewa dalam hidup saya. Ada seorang anak yang sedang duduk dipangkuan seorang ibundanya tercinta, pada saat itu ibundanya sedang menjahit diatas sebuah kain. Dari bawah kain tersebut anak itu melihat kalau jahitan ibundanya amatlah buruk dan jauh dari kata indah. Ia tidak habis pikir dengan yang dikerjakan oleh ibundanya, akan tetapi ibundanya tetap menjahit kain tersebut hingga selesai. Dan setelah selesai ia memperlihatkan hasil jahitannya kepada anaknya tercinta. Betapa terkejutnya anak tersebut akan keindahan hasil jahitan ibundanya jika dilihat dari arah sebaliknya. Ia pun berpikir, ah andai saja dari awal ia bias melihat dari atas kain tersebut dan bukan dari bawah mungkin ia tidak akan menggerutu dan berpikir kalau ibundanya sedang melakukan pekerjaan yang buruk.
Apa pesan moral dari kisah tersebut, seringkali kita memandang buruk, kecewa atau bahkan berputus ada ketika kita menerima cobaan dari Allah SWT, padahal apa yang ditimpakan kepada kita tidaklah seburuk yang kita pikirkan. Kita merasakan hal tersebut mungkin karena kita melihatnya dari bawah persis seperti apa yang dilihat anak tersebut. Padahal rencana Allah pasti jauh lebih indah dari apa yang kita lihat atau apa yang kita alami. Bukankah Allah pernah berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 216 Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Dan ternyata sejarah itu sekarang sedang menimpa diri saya. Apa yang sudah coba saya rencanakan ternyata gagal. Memang saya sadari kalau tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan dan tidak semua yang kita benci bisa kita tolak. Dan hidup adalah belajar untuk menerima hal-hal seperti itu. Bukankah Allah telah berjanji dalam surat Al Insyirah ayat 5 dan 6 bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Akan tetapi apapun yang terjadi hidup haruslah tetap berjalan dan kita harus meyakini bahwa rencana Allah pasti (lebih) indah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar