Mungkin banyak dari kita yang tidak tahu kalau wiper yang terdapat di mobil ternyata memiliki kisah perjuangan yang menarik tentang penciptanya melawan raksasa otomotif dunia. Saya pun sebelumnya juga tidak mengetahuinya sebelum menonton Flash Of Genius yang diangkat berdasarkan kisah nyata kehidupan Robert Kearns dibintangi oleh Greg Kinnear.
Kisah ini dimulai ketika Kearns mengendarai mobilnya saat hujan bersama dengan istrinya dan anaknya, ketika itu wiper mobil masih harus digerakkan secara manual. Terinspirasi dengan insiden yang dialami sebelumnya ketika tutup botol sampanye membutakan mata sebelah kirinya. Kearns kemudian mencoba menciptakan wiper yang dapat bergerak seperti mata, dimana wiper tersebut dapat berkedip secara otomatis dan tidak perlu digerakkan secara manual.
Kemudian Kearns mulai melakukan riset digarasinya untuk mewujudkan mimpinya tentang wiper yang dapat ‘berkedip’. Setelah berhasil mewujudkan ide dan mimpinya, atas saran dan bantuan temannya, Kearns kemudian mencoba mendemontrasikan karyanya kepada Ford Motor Corporation. Tertarik dengan karya Kearns, proses negosiasi pun dilakukan dan Kearns meminjamkan prototipe wiper buatannya kepada Ford. Akan tetapi tanpa alasan yang jelas, beberapa bulan kemudian tiba-tba Ford membatalkan proses perjanjian tersebut.
Kearns yang merasa kecewa kemudian berusaha mencari tahu alasan pembatalan tersebut. Sehingga ketika Ford mengeluarkan varian Mustang terbaru, Kearns berusaha menyelinap untuk melihat peluncuran produk tersebut. Alangkah terkejutnya Kearns ketika mendapati bahwa karyanya yang ditolak Ford tanpa alasan yang jelas ternyata terdapat pada produk terbaru Mustang dan dijadikan nilai jual utama dari Ford Mustang.
Merasa idenya dirampok dan diperlakukan sewenang-wenang, Kearns kemudian tidak tinggal diam dan berniat menuntut hak atas karyanya. Ia pun bangkit bergerak dan mulai melakukan perlawanan terhadap Ford. Dimulai dengan mendaftarkan perkara tersebut ke pengadilan, kemudian Kearns pun mulai mengajukan gugatannya tanpa didampingi pengacara. Hari demi hari berlalu dan ternyata perlawanan melawan korporasi raksasa tidaklah mudah, memakan waktu yang lama dan sempat membuat Kearns dijauhi keluarganya dan bahkan bercerai dengan istrinya. Akan tetapi Kearns yang keras kepala dan sangat idealis tidak menyerah begitu saja dengan keadaan dan terus menuntut pengakuan atas ciptaannya.
Pelan tapi pasti, jalan berliku yang dilalui Kearns dalam menuntut pengakuan atas ciptaannya mulai mendapatkan support dari berbagai pihak. Dimulai dari support anak-anaknya setelah beberapa tahun perkara tersebut bergulir. Dengan didampingi anak tertuanya yang kuliah disekolah hukum, perlawanan Kearns terus berlanjut. Dan akhirnya perjuangan Kearns tidaklah sia-sia, ketika perjuangan Kearns melewati 1 dekade, Kearns pun akhirnya dinyatakan menang dan Ford Motor Corporation diharuskan membayar sejumlah uang kepada Kearns.
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah film tersebut, mulai dari berharganya ide dan kreatifitas, kekuatan komitmen dan tekad dalam memperjuangkan hak, hingga pelajaran bahwa seringkali perjuangan dalam menuntut kebenaran dan keadilan ternyata tidaklah semudah membalik telapak tangan dan penuh dengan perjalanan yang berliku. Dalam banyak kejadian, seseorang akan langsung menyerah dalam menuntut hak ketika harus berhadapan dengan korporasi besar ataupun penguasa, karena menyadari perjuangan untuk menuntuk hak tersebut pasti akan menguras tenaga, biaya, pikiran, dan emosional. Akan tetapi Dr Kearns bukanlah orang dalam banyak kejadian tersebut, ia adalah contoh langka seseorang yang dengan gigih dan tidak kenal menyerah dalam memperjuangkan haknya. Pertanyaannya sekarang, siapkah kita menjadi manusia langka seperti Dr. Robert Kearns atau kita lebih memilih menjadi manusia kebanyakan? Anda sendirilah yang dapat menjawab pertanyaan tersebut....
Minggu, 31 Januari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)