Kamis, 29 Mei 2008

Belajar Bernegara Dari Tukang Cat

Beberapa hari yang lalu ketika saya main futsal di daerah Ngagel, saya memperhatikan ada pekerja yang sedang mengecat tembok. Mereka sepertinya sedang mengejar tenggat waktu, soalnya lapangan yang temboknya sedang mereka perbaiki akan digunakan untuk pertandingan oleh salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal. Saya kemudian mencoba perhatikan mereka dengan seksama… ternyata ada hal menarik yang bisa saya tarik…

Sebelum mengecat mereka mulai dengan membersihkan tembok terlebih dahulu dari atas kebawah dan mereka juga selalu mengecat dari atas baru kebawah. Hmm.. mungkin agar tidak sia-sia dan temboknya tidak kotor. Mereka juga menggunakan wadah cat yang bersih dan alat cat yang bersih pula… mungkin agar hasilnya lebih sempurna kali ya… Kan sayang kalau temboknya sudah dibersihkan dan cara mengecatnya sudah benar kalau ternyata wadah catnya dan alat catnya kotor.. wah bisa berantakan hasilnya…. Lalu saya perhatikan lagi… mereka selalu mengusahakan agar tangan mereka juga bersih, mungkin agar tidak tercampur dengan cat dan agar tidak mengganggu pekerjaan mereka ketika mengecat kali ya…. Saya perhatikan lagi… ternyata mereka juga selalu mencuci dan bahkan mengganti wadah cat dan alat catnya dengan yang bersih… mungkin agar hasil catnya tetap terjaga dan selalu mendapatkan hasil yang terbaik kali ya….

Saya kemudian mencoba merenungi makna dari pekerjaan yang dilakukan oleh tukang cat tadi…. Wah ternyata dalam sekali makna yang diberikan oleh tukang cat tersebut… Saya seperti diajarkan tentang hidup bernegara…

Kalau Negara ingin bersih, maka atasnya harus bersih dulu, karena kalau bawahnya bersih akan tetapi atasannya ‘kotor’ maka hasilnya kemungkinan akan kotor lagi karena yang diatas kemungkinan akan mengkontaminasi yang bawah. Dan untuk memastikan Negara menjadi bersih, maka salah satu hal yang penting adalah alat Negara tersebut haruslah yang bersih, artinya aparat penegak hukumnya pun harus bersih juga. Lalu untuk membantu untuk membantu aparat penegak hukum, setiap warga Negara juga harus senantiasa bekerja menggunakan ‘tangan’ dan hati yang bersih juga. Dan yang pasti kesemuanya harus sering-sering melakukan instropeksi diri dengan cara ‘mencuci’ hatinya agar tidak kotor dan mengganti pola-pola lama yang ‘tidak bersih’.

Wah ternyata, saya mendapatkan pelajaran yang luar biasa dari tukang cat tersebut. Dan ternyata segala sesuatu memang benar-benar memiliki makna, tergantung dari apakah kita jeli dalam melihat makna tersebut…

Minggu, 25 Mei 2008

Bermain-main dengan MBTI

Beberapa waktu lalu saya sempat membaca mengenai test MBTI secara online di Blog Strategi+Manajemen. MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri adalah sebuah tes kepribadian yang didesain untuk membantu seorang individu untuk mengidentifikasi pribadi miliknya. Indikator dari tes ini dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs ketika perang dunia II terjadi. Indikator tersebut melanjutkan teori Carl Jung tentang Psychological Types. MBTI sendiri konon memiliki hasil yang sangat akurat dan sangat bermanfaat untuk pengembangan karir, konseling, maupun dunia akademis.

Karena tergoda dengan MBTI , saya pun kemudian mencoba melakukan assesmen kepribadian dengan metode MBTI di mypersonality. Dan hasilnya saya termasuk ke dalam type ENTJ, seperti yang tergambar dalam profil berikut:

Dimana untuk hasil lengkapnya dapat anda lihat disini. Akan tetapi karena masih penasaran, saya pun kemudian mencoba melakukan test MBTI lagi di alamat yang berbeda. Awalnya saya mencoba melakukan test MBTI lagi di similarminds, dan hasilnya ternyata hasilnya tak berubah!!!. Saya tergolong kedalam tipe ENTJ, seperti yang tergambar dalam profil dibawah:

Yang membedakan antara test MBTI di mypersonality dengan similarminds adalah: di similarminds, selain tipe aktualisasi juga terdapat tipe ketertarikan dan tipe yang lebih disukai seperti yang tergambar dibawah ini:

Akan tetapi karena masih penasaran juga saya pun kemudian mencoba lagi di eggheadcafe. Dan hasilnya, eggheadcafe mengatakan: You are an ENTJ... (yah beginilah kalo ngeyel udah dibilang ENTJ masih ngeyel ;p)

ENTJ sendiri dalam mypersonality digambarkan sebagai berikut: ENTJs are strategic, organized and possess natural leadership qualities. They are master coordinators that can effectively give direction to groups. They are able to understand complicated organizational situations and quick to develop intelligent solutions. ENTJs are outspoken and will not hesitate to speak of their plans for improvement. They are decisive and value knowledge, efficiency and competence.

Sedangkan dalam human-metric indonesia, ENTJ digambarkan sebagai personal yang jujur dan terus terang, kuat kemauannya, menjadi pempimpin dalam kegiatan2. Biasanya baik dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan pembicaraan intelektual seperti public speaking. Biasanya cepat mendapat informasi dan menikmati informasi tsb karena kesukaannya membaca. Bisa tampil lebih positif dan percaya diri daripada pengalaman mereka sendiri di area yang membutuhkan keyakinannya... Hmm... Amiiiiin.... ;)

Itulah sekilas mengenai hasil MBTI saya. Jika anda tertarik untuk memahami dan bermain-main dengan MBTI anda dapat mengklik link-link diatas... Selamat mencoba...


Sabtu, 24 Mei 2008

Beda Jepang Dengan Indonesia

Saya tertarik dengan foto di jawapos hari minggu tanggal 18 Mei 2008 yang diberi judul Padi diatas Gedung.
"Meski menjadi Negara supermodern, Jepang tetap tak bisa lepas dari beras sebagai makanan pokok. Tak heran bila masyarakat jepang selalu memlihara “keterkaitan” dengan lahan pagi. Ketika persawahan makin ciut, atap gedung pun bisa dimanfaatkan. Seperti yang dilakukan di atap gedung Roppongi Hills di Tokyo kemarin (17/5). Sebayak 130 orang, termasuk 40 anak-anak, bergembira ikut menanam padi. Selain untuk pendidikan lingkungan, ternyata lahan hijau di atap gedung bisa menjadi peredam panas. Karena itu, ketika musim panas tak terlalu gerah. Menarik juga punya gedung jangkung “berambut” hijau."

Terus terang saya tertarik untuk mengomentari foto tersebut. Karena terlihat jelas salah satu perbedaan antara bangsa Jepang dengan bangsa Indonesia. Jika bangsa Jepang hebat dalam membangun sawah diatas gedung, maka bangsa Indonesia hebat dalam membangun gedung diatas sawah... dan bahkan diatas rawa-rawa... :p

Senin, 05 Mei 2008

Persepsi Kita Belum Tentu Sama Sobzzz...

Pada suatu waktu terjadilah perdebatan antara Semprul dan Ucrit..

Si Semprul berkata "Critt, lo nonton konser yang semalem gak??"

Ucrit yang nonton lalu berkata,"Gw nonton Prul, itu yang ngadain Java Musikindo khan??"

"Yep betul Crit.." kata Semprul

"Prul, ngomong-ngomong Java Musikindo itu punyanya Adrie Subono khan??"

"Iya betul punyanya Adrie Subono yang botak itu lho..."

"Lo saalah Prul, Adrie Subono tuh nggak botak tapi gondrong..."

"Lo gimana sih Crit, orang dia botak gitu dibilang gondrong.."

"Yang ngaco tuh elo Prul, jelas-jelas gondrong, kok dibilang botak.."

Mereka pun berdebat panjang dan saling mempertahankan pendapat mereka masing masing. Ditengah perdebatan datanglah Kacrut....

Kemudian Kacrut berkata,"Ini ada apa sih kok lo semua ribut-ribut seyy??"

Berkata Semprul,"Ini lho Crut, kita lagi ngemengin Adrie Subono. Masak kata Ucrit dia gondrong, padahal khan botak ya Crut??"

Nggak mau kalah dengan Semprul, Ucrit lalu menimpali "Lho, kan emang gondrong ya Crut??"

Kacrut lalu bertanya kepada kedua sahabatnya,"Emang lo berdua lihat dari sebelah mana??"

Berkata Semprul,"Dari depan." Sedangkan Ucrit pada saat bersamaan juga berkata,"Dari belakang.."

Kacrut tersenyum dan berkata kepada kedua sahabatnya tadi,"Ouw, jadi lo berdua lihat dari arah yang berlawanan, ini kebetulan gw bawa fotonya Adrie Subono coba lo lihat dari samping, ternyata lo berdua nggak ada yang salah khan?? Dia itu setengah botak dan setengah gondrong..."

Berkata Ucrit dan Semprul berbarengan,"Iya ya ternyata kita berdua bener kalo dilihat dari sudut pandang kita, ini cuma masalah persepsi kita aja yang beda..."

Dilain waktu Semprul dan Ucrit juga pernah berdebat hebat mengenai makna sebuah gambar. Semprul yang melihat gambar tersebut tepat dari depan mengatakan kalo gambar yang dilihatnya adalah gambar seekor kodok, akan tetapi Ucrit yang melihat dari samping mengatakan kalo gambar yang dilihatnya adalah gambar seekor kuda. Tapi untung tidak lama kemudian Kacrut muncul kembali dan menjelaskan kalo perbedaan mereka dalam memaknai jenis hewan adalah dikarenakan sudut pandang mereka saja yang berbeda...

Itulah sekilas mengenai perbedaan persepsi yang dapat menimbulkan 'ketegangan'. Persepsi adalah proses mulai dari diterimanya suatu rangsangan melalui penginderaan yang meliputi objek, kualitas, hubungan antargejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti. Oleh karena itu persepsi boleh dikatakan sebagai interpretasi/penafsiran dari pengalaman.

Jika perbedaan persepsi diatas disebabkan oleh perbedaan cara melihat, maka contoh berikut akan menggambarkan munculnya persepsi yang disebabkan oleh kesalahan dalam memaknai pengalaman masa lalu.... Suatu ketika pada tahun 1986, di dalam kereta bawah tanah kota New York, Bernhard Goetz didekati empat orang anak muda yang meminta uang darinya. Hanya dalam hitungan detik, sekonyong-konyong Goetz menarik pistolnya lalu menembaki anak-anak muda itu. Ketika ditanyakan kenapa memilih Goetz, bukan penumpang lain, salah satu dari mereka mengangkat bahu sambil bergumam, "Dia (Goetz) tampak lembut." Mereka telah keliru menilai sampul dan berakibat fatal. Dalam persepsi mereka apabila seseorang tampak lembut dan manis maka orang tersebut adalah orang yang lemah dan tidak berdaya....

Oleh karena persepsi tidak hanya merupakan proses penginderaan saja akan tetapi juga bersifat psikologis, maka ada baiknya kalo kita jangan terlalu cepat menyalahkan seseorang hanya karena mereka memiliki persepsi yang berbeda dengan kita... Hargailah pendapat orang lain tersebut…..